Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gerindra: Butuh 48 Ribu Dapur untuk Makan Bergizi Gratis
28 Oktober 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Rahayu Saraswati menyebut program Makan Bergizi Gratis usungan Presiden Prabowo Subianto sedang dalam tahap uji coba. Hal ini penting menurutnya karena dibutuhkan 48 ribu dapur untuk realisasi program ini nantinya.
ADVERTISEMENT
“Kita masih banyak yang dilakukan uji coba, ya,” ujar dia saat dijumpai di gedung DPR RI, Jakarta pada Senin (28/10).
Ia mengungkap, tahapan program ini sebelum berjalan adalah uji coba, sosialisasi, dan persiapan. Ia mengungkap, program ini membutuhkan 48 dapur di Indonesia.
“Uji coba, sosialisasi, persiapan karena membutuhkan kira-kira 48 ribu dapur di seluruh indonesia,” ungkapnya.
“Itu pun sebisa mungkin harus dilihat juga dulu dari anggaran,” sambungnya.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi VII ini juga mengungkap program ini belum akan berjalan sepenuhnya di tahun pertama.
“Mungkin di tahun pertama tidak untuk semuanya, ya, kan. Kita sudah menyampaikan itu kemarin selama masa kampanye bahwa tidak langsung 82 juta penerima itu akan menerima di tahun pertama,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
“Kita harus memastikan anggarannya bisa ditingkatkan terus untuk ke depan,” lanjut dia.
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengungkap Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program ini akan dimulai Januari 2025.
"Insyaallah mulai Januari sudah akan bisa dilaksanakan. Tapi mungkin belum sempurna ya secara sistem. Karena memang kita baru tahun ini. Negara kita akan melaksanakan program makan bergizi," kata Prasetyo di Akmil Magelang, Minggu (27/10).
Ia menyebut, Indonesia baru memulai. Jadi wajar bila nanti ada kekurangan dalam prosesnya.
"Sementara beberapa negara yang lain itu sudah berjalan puluhan tahun. Kami minta doanya. Kami mohon doa restunya. Mohon juga dimaklumi apabila di awal-awal sistem juga masih belum sempurna," tutur dia.
ADVERTISEMENT