Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Buzzer atau pendengung, mereka yang bercuap-cuap membela mati-matian individu atau lembaga di media sosial, kini tengah menjadi sorotan. Buzzer dituding ikut andil dalam menyebar hoaks dan membuat kegaduhan politik.
ADVERTISEMENT
Bicara soal aktivitas buzzer ini, politikus Gerindra Desmond J Mahesa menyebut, buzzer dimulai oleh pemerintah.
"Sebenarnya ini yang memulai buzzer ini pemerintah dalam rangka kekuatan politiknya dengan partai-partai pendukungnya," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/10).
Buzzer yang dimunculkan pemerintah menciptakan buzzer-buzzer oposisi yang melakukan perlawanan. Tapi kemudian menjadi kontraproduktif menciptakan kegaduhan, belum lagi hoaks yang menyebar.
"Kalau saya melihatnya ini kejenuhan penguasa yang merasa kontraproduktif akibat pekerjaan, mereka membikin buzzer, dibaleslah sama buzzer-buzzer yang hari ini merasa bahwa ini enggak bener," jelas Desmond lagi.
Desmond sendiri menilai buzzer sulit diberangus, apalagi buzzer yang berdiri di pihak penguasa. Merunut beberapa kasus hoaks yang disebar buzzer mitra penguasa, mulai dari ambulans membawa batu hingga percakapan WA anak STM.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaannya buzzer itu (pertama) siapa, (kedua) menutupnya ada enggak UU yang mengaturnya? Yang ketiga, buzzer ini menguntungkan dan merugikan siapa?" ujar Desmond.