Gerindra: Di Survei Internal, Jokowi Hanya Unggul 6-11% dari Prabowo

19 Oktober 2018 19:32 WIB
Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah lembaga survei telah mengeluarkan elektabilitas kedua paslon yang tengah bertarung di Pilpres 2019, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mayoritas survei menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dari paslon nomor urut 02.
ADVERTISEMENT
Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan ketidakpercayaannya pada hasil survei yang ada di Indonesia. Prabowo-Sandi memiliki tim survei internalnya sendiri dengan 2.100 responden dari dari seluruh Indonesia.
Hashim menjelaskan, selisih elektabilitas Jokowi dengan Prabowo hanya 6-11 persen, tidak seperti beberapa lembaga survei yang hingga lebih dari 20 persen. Maka dari itu, ia tak percaya hasil rilis lembaga survei yang mematok selisih Jokowi dan Prabowo jauh.
Polling yang sama mengatakan Jokowi memimpin dengan selisih 20 persen. Survei internal kita Jokowi memimpin 6-11 persen. Itu angka internal kita. Jadi bukan 20 persen. Dan kita yakin Jokowi jatuh,” kata Hashim di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jumat (19/10).
Keakraban Jokowi dan Prabowo di Monas. (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Keakraban Jokowi dan Prabowo di Monas. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengungkapkan survei internal oleh partainya selesai sekitar pekan lalu. Ia justru menuding elektabilitas dari lembaga-lembaga survei merupakan pesanan kubu Jokowi, karena tidak mungkin selisihnya yang begitu jauh hingga 20 persen.
ADVERTISEMENT
“Kalau sepuluh survei yang bilang Jokowi unggul 20 persen itu saya enggak percaya. Mereka semua prediksi Ahok menang satu putaran kan. Semua, tanpa terkecuali. Saudara-saudara lihat, udahlah, pesan sponsor. Bisa ngerti kan?,” tutur Hashim.
Meski begitu, Hashim mengakui Jokowi adalah sosok yang banyak disukai orang, termasuk dirinya sendiri. Ia juga salah satu yang mensponsori Jokowi maju sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hashim menyebut Jokowi adalah pria yang baik, tetapi tidak untuk menjadi seorang pemimpin.
“Kenapa sekarang dia masih memimpin? Jokowi adalah pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke Jakarta. Karena saya pikir dia pria yang baik. Ya, dia pria yang baik. Tapi bukan pemimpin yang baik,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sandiaga sebelumnya menyampaikan elektabilitas Jokowi dan Prabowo bersaing ketat. Ia mengaku tak khawatir sejumlah lembaga survei yang menghasilkan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi. Sandi juga mengklaim hasil survei dari timnya memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
"Banyak relawan kan (tanya), 'Bang gimana ini survei?'. Tapi saya bilang saya pengalaman di DKI kemarin, seluruh survei tidak ada yang menyatakan (unggul), (tapi) hasilnya seperti itu (menang). Tapi survei internal kami terbukti adalah yang paling akurat," kata Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).