Gerindra Dinilai Terlalu Pede soal PDIP Dukung Prabowo Nyapres di 2024

27 Mei 2021 15:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri, 24 Juli 2019. Foto: Antara Foto/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri, 24 Juli 2019. Foto: Antara Foto/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra membuka kemungkinan berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024. Bahkan, Gerindra menyebut bukan tidak mungkin Prabowo Subianto akan diusung PDIP pada pilpres mendatang.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah memiliki perbedaan berbeda. Menurutnya, Gerindra terlalu percaya diri PDIP bakal mendukung pencalonan Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2024.
"Dengan kondisi itu, Gerindra terlalu besar kepercayaan dirinya jika PDIP akan mengusung Prabowo," kata Dedi dalam tanggapannya, Kamis (27/5).
Belajar dari pengalaman sebelumnya saat Pilpres 2014, PDIP bahkan memilih untuk mengingkari Perjanjian Batu Tulis dengan tidak mendukung pencalonan Prabowo. Saat itu, PDIP memilih mengusung Jokowi, bukan Prabowo, seperti yang tertera di Perjanjian Batu Tulis.
"Terlebih mereka punya catatan sejarah gagal menjalankan Perjanjian Batu Tulis pertama," ujarnya.
Selfie Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Foto: Instagram/@puanmaharani
Sementara di sisi lain, Dedi menilai nilai tawar Prabowo kini semakin menurun. Jauh berbeda dengan PDIP yang nilai tawarnya masih tinggi, yang menjadikan mereka sebagai partai terkuat saat ini.
ADVERTISEMENT
"Nilai tawar Prabowo sebenarnya semakin turun, sementara PDIP masih cukup kuat setidaknya karena dua hal, yaitu loyalitas pemilih PDIP masih yang terkuat hingga saat ini dan PDIP punya kader yang lebih unggul dari Prabowo, yakni Ganjar Pranowo," ungkapnya.
Jika memang Ganjar tak didukung PDIP, maka masih ada opsi lain, yaitu mengusung Ketua DPP Puan Maharani sebagai capres. Kemampuan Puan juga diyakini dapat mengungguli sosok Prabowo dalam perolehan elektabilitas ke depan.
"Anggap saja Ganjar tidak dihitung karena adanya Puan, maka Puan juga miliki potensi mengungguli Prabowo jika dihitung dari kolektifitas pemilih parpol," pungkasnya.
Kemungkinan koalisi Gerindra dan PDIP di Pilpres 2024 diungkapkan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Ia menyebut, koalisi dua partai ini dimungkinkan mengingat Prabowo punya relasi yang baik dengan Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hubungan yang baik ini, Muzani menyebut bukan tidak mungkin Prabowo akan diusung oleh PDIP di Pilpres 2024.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: