Gerindra Nilai Penentuan Capres-cawapres Tak Rumit, Bandingkan Pilpres 2014-2019

10 Juli 2023 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman dalam diskusi “Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin”. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman dalam diskusi “Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin”. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menilai skenario pasangan capres-cawapres di Pemilu 2024 tidaklah rumit. Sebab, kata dia, elite-elite partai politik di Indonesia sudah punya kedewasaan dalam berpolitik.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu dua kali, Pemilu 2014 dan 2019, hal yang rumit pada akhirnya sederhana. 2014 itu, yang usung Pak Prabowo jadi capres itu ada lima partai parlemen: Golkar, Gerindra, PAN, PKS, dan PBB, PPP. Tapi capres dan cawapresnya hanya dari dua partai, yaitu Pak Prabowo dan Pak Hatta Rajasa (Golkar)," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/7).
Sedangkan pada Pilpres 2019, Prabowo diusung oleh lima partai politik: Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya. Saat itu, kata Habiburokhman, komunikasinya juga cukup alot apalagi Prabowo maju bersama rekan satu partainya, Sandiaga Uno--yang sekarang pindah ke PPP.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) tiba di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
"Tapi intinya, awalnya rumit. Terakhir teman-teman dewasa melihat situasi, bisa terjadi kesepakatan yang menyenangkan dan memuaskan semua pihak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks koalisi, Wakil Ketua Komisi III DPR itu menyebut, semua partai koalisi saat Pilpres 2019 silam tetap all out berjuang memenangkan Prabowo.
"Lalu dalam konteks coat tail effect, efek ekor jas, ternyata enggak sepenuhnya benar bahwa partai yang mengusung capres-cawapres yang paling mendapatkan efek ekor jas. Di 2014 dan 2019 enggak seperti itu. Gerindra berbagi coat tail effect secara adil dengan partai yang lain," tandas Habiburokhman.
Saat ini, ada 3 potensi koalisi di Pemilu 2024, namun ketiganya belum mengumumkan cawapres. Yaitu PDIP, Hanura, PPP, mengusung Ganjar Pranowo, Gerindra, PKB mengusung Prabowo, dan NasDem, PKS, Demokrat mengusung Anies.