Gerindra Sebut Kader Partai Masuk BUMN Sebagai Fenomena Awal Pemerintahan

13 Juni 2024 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/9). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/9). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Waketum Gerindra Habiburokhman menanggapi masuknya sejumlah kader partainya yang menduduki jabatan komisaris di BUMN menjelang Prabowo Subianto dilantik menjadi Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kader Gerindra yang menjabat di BUMN yakni Simon Aloysius, Fuad Bawazier hingga Siti Nurizka Puteri Jaya.
Habiburokhman mengatakan sebenarnya masuknya politikus dari parpol pengusung capres yang menang ke BUMN acap kali terjadi. Dia mencontohkan hal itu juga terjadi di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Jokowi.
"Ya, lihat yang begini kan fenomena tiap awal pemerintahan pasti ada. Zaman Pak SBY juga ada hal yang sama diributin, zaman awal Pak Jokowi demikian juga," kata Habiburokhman di Gedung DPR, Senayan, Kamis (13/6).
Namun, Habiburokhman mengatakan masyarakat dapat menilai kualitas dan kapabilitas kader partai yang ditunjuk untuk menduduki jabatan strategis di BUMN.
"Tapi kan rakyat yang akan menilai. Nanti rakyat yang menilai apakah memenuhi kriteria, kualitas yang benar atau nggak nanti kan bisa dinilai oleh rakyat," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau di sini misalnya kalau dari Siti Nuriska. Kolega saya di Komisi III. Kan kita paham beliau SH, MH, magister hukum, sangat menguasai hukum korporasi, karena kan beliau dulu hukum, apa namanya advokat korporasi sebelum DPR. Pasti sangat menguasai, tempat beliau di tugaskan," tambah Habiburokhman.
Menurutnya, kader Gerindra yang masuk ke BUMN saat ini memiliki kualitas yang mumpuni.
'Ya bisa subjektif memang. Kalau ditanya ke saya, tentu saya akan jawab memenuhi kualifikasi untuk duduk di situ. Tapi kan nanti kita lihat performanya saat sudah berjalan," tutup Habiburokhman.