Gerindra soal Elektabilitas Prabowo di Bawah Ganjar: Survei Bukan Segalanya

23 Januari 2023 13:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politiknya pada acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politiknya pada acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani memberikan respons atas hasil Lembaga Survei Indonesia terkait elektabilitas capres potensial di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam survei LSI, Ganjar Pranowo berada di urutan pertama dengan 27,2 persen, kemudian Anies 16,8 persen lalu Prabowo 16 persen.
Muzani tidak ingin ambil pusing dengan hasil survei LSI.
"Ya namanya survei ya kadang susul kadang kita menyusul, kadang kita kita menggunakan strategi perjuangan itu sudah berkali-kali jadi kita terima kasih atas hasil survei itu," kata Muzani di Sekber Gerindra-PKB, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1).
Muzani menuturkan, hasil dari berbagai lembaga survei akan mereka terima dan dijadikan bahan analisa. Namun, ia menekankan jika survei tidak bisa dijadikan acuan.
"Kita dalam perjuangan politik selalu hasil survei itu menjadi pertimbangan tapi tidak segala-galanya karena kami pernah melakukan itu dalam beberapa kali perjuangan politik," ucap Muzani.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, Muzani mengatakan dalam Pilkada DKI 2012, pasangan Jokowi-Ahok kala itu diprediksi akan kalah melawan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli oleh lembaga survei.
"Pak Jokowi Ahok 5 persen, menghadapi 35 atau 31 persen dengan Fauzi Bowo. Perjuangan bersama-sama dengan PDI perjuangan dengan masyarakat akhirnya menang," kata Muzani.
Anies dan Ahok terlihat sedang berbisik-bisik. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain itu, contoh lain yakni Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019. Ketika itu, Ahok diprediksi mampu mengalahkan Anies Baswedan oleh beberapa lembaga survei. Sedangkan dalam Pilpres, meski Prabowo kalah dari Jokowi, namun selisih mereka tidak terlalu jauh.
"Anies juga tidak terpaut tinggi dibanding dengan Ahok, perjuangan bersama-sama juga akhirnya menang," ucap Muzani.
"Pak Prabowo bila dibandingkan dengan Pak Jokowi menghadapi Pilpres juga tidak terpaut tinggi tapi akhirnya juga terpautnya kan nggak jauh-jauh amat," lanjut dia.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Jabar. Foto: Gerindra
Lebih jauh, Wakil Ketua MPR ini mengatakan Gerindra sudah terbiasa dalam menyikapi hasil lembaga survei.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah terbiasa dan kami merasa hasil survei apapun itu adalah pemicu bagi perjuangan kami," kata Muzani.
"Kalau kami dinyatakan unggul syukur dan itu juga akan melengakan kami. Kalau kami dianggap masih lemah terima kasih dan itu menjadi pemicu bagi perjuangan kami dan itu bagus semuanya saya terima kasih kepada semua lembaga survei dengan hasil apapun," tutup dia.