Gerindra soal Isu Prabowo Cekik Wamentan: Hoaks, Sudah Jelas Pernyataan Presiden
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi isu liar yang menimpa Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Prabowo yang juga merupakan Menteri Pertahanan ini diisukan menampar dan mencekik Wamentan Harvick Hasnul Qolbi. Peristiwa itu terjadi sekitar 10 hari lalu dalam rapat terbatas kabinet di Istana Merdeka.
Dasco menegaskan, isu Prabowo mencekik Wamentan adalah hoaks. Hal ini diperkuat dengan pernyataan resmi dari Presiden Jokowi termasuk dari Kementan.
"Sudah ada klarifikasi dari kementerian sudah ada klarifikasi dari presiden," kata Dasco ketika dikonfirmasi, Selasa (19/9).
Ketika disinggung apakah Gerindra akan menempuh jalur hukum atau tidak, Dasco belum memberikan jawabannya.
Sebelumnya Jokowi membantah peristiwa itu terjadi saat ratas. Ia memastikan tidak ada peristiwa Prabowo mencekik wamen.
"Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu. Masa nyekek," kata Jokowi sambil tertawa di sela kunjungan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9).
ADVERTISEMENT
Jokowi menduga, isu tersebut dikeluarkan karena sudah masuk tahun politik.
"Memang tahun politik itu banyak berita-berita seperti itu," ujarnya.
Sementara Kementan juga membantah Harvic menghadiri ratas di Istana dalam 10 hari terakhir.
“Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di Istana mewakili Bapak Mentan SYL [Syahrul Yasin Limpo],” kata Arief Cahyono, Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, dalam keterangannya.
Arief mengatakan, tidak mungkin ada agenda ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan. Sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan.
Sedangkan Jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga menegaskan kabar tersebut adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan itu hoaks, fitnah. Pak Presiden juga sampaikan itu fitnah, hoaks, dan tidak benar. Kementan sudah menyampaikan itu tidak benar bahwasanya ada rapat yang diikuti wamen," kata Dahnil.