Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Gerindra DKI Jakarta angkat suara mengenai pembongkaran karya seni bambu di Bundaran HI. Wakil Ketua DPD Gerindra DKI, Syarif, meminta masyarakat tidak menyalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai pembongkaran itu.
ADVERTISEMENT
“Kami meminta yang merencanakan itu bertanggung jawab, bertanggung jawab menjelaskan kepada publik. Jangan semua masalah ditimpakan kepada gubernur, ya kan,” kata Syarif kepada wartawan, Kamis, (18/7).
Namun, Syarif tidak membeberkan siapa pihak perencana yang diminta untuk bertanggung jawab. Sebab, karya seni bambu bernama 'Getah Getih' ini permintaan Anies kepada seniman Joko Avianto untuk membuatnya.
Syarif juga tidak bisa bicara banyak mengenai bambu yang digunakan sehingga belum sampai setahun sudah harus dibongkar.
“Saya enggak mau komentari lebih detail soal seluk beluk, soal seninya, tapi saya komentari pertanggungjawaban keuangannya. Saya tidak bisa menilai pantas atau tidaknya karya seni ditaruh di situ, bahannya dari apa saya enggak punya kompetensi,” ujar Syarif.
Meski begitu, Syarif menegaskan tetap mengingatkan kepada Pemprov DKI agar menggunakan anggaran sesuai kebutuhan. Sehingga tidak ada yang mempermasalahkan mengenai anggaran dari program yang direncanakan.
ADVERTISEMENT
“Kalau bersumber APBD, saya punya kewajiban mengingatkan kepada pemerintah, harus bertanggung jawab yang mengusulkan rencana itu. Tapi kalau dari BUMD tergantung dari yang memberi ya ada keberatan, komplain enggak terhadap pembongkaran itu, kan gitu,” tutur Syarif.
Anggaran yang digunakan untuk membangun seni instalasi bambu tersebut mencapai Rp 550 juta. Sebagian pihak menilai, anggaran sebesar itu dianggap pemborosan apalagi belum sampai setahun seni bambu tersebut sudah dibongkar.