Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gerindra soal Yudi Latif Mundur: Harusnya Sedang Tancap Gas
8 Juni 2018 20:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Yudi Latif mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui akun Facebook miliknya. Menanggapi hal itu, Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengaku kaget mendengar keputusan tersebut, apalagi Perpres soal struktur organisasi dan anggaran BPIP baru saja siap.
ADVERTISEMENT
"Ya, kami kaget karena kan Bang Yudi Latif harusnya bekerja tancap gas ya setelah Perpres baru ini menjawab soal struktur organisasi, lalu anggaran sudah siap, seharusnya sudah mulai bekerja. Ini mengagetkan," ucap Andre usai Diskusi Pilpres 2019 di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/6).
Menurutnya, pengunduran diri Yudi Latif bisa jadi disebabkan oleh kesibukannya di keluarga atau karena merasa terganggu dengan isu gaji Dewan Pengarah BPIP. Meski demikian, Andre mengajak publik untuk mendengarkan keterangan resmi dari pihak istana atau Yudi Latif soal alasan pengunduran diri itu.
"Kita tunggu saja klarifikasi istana, apa yang menyebabkan beliau mundur. Tapi mungkin saja beliau mundur ada kesibukan keluarga atau mungkin juga beliau gerah karena isu gaji di Dewan Pengarah, kita tidak tahu. Tunggu saja penjelasan resmi dari Pak Yudi Latif dan istana," katanya.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya terkait kriteria yang pas untuk menggantikan posisi Yudi Latif, Andre menyatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. Ia juga menilai seharusnya tidak perlu ada badan khusus untuk mengurus penerapan pancasila, sebab hal itu bisa diambil dari menteri, deputi, atau dirjen terkait.
"Kan bisa menteri terkait ya, yang bisa salah satu deputi dan dirjen yang bisa, tidak perlu lagi kita tambah anggaran baru, tidak perlu lagi tambah organisasi baru sebenarnya seperti itu," pungkasnya.