Gerindra Sumut soal Baliho Tolak Cawapres Asam Sulfat: Gibran Salah, Manusiawi

7 Desember 2023 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi di mana sempat terpasang baliho 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi di mana sempat terpasang baliho 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gerindra Sumut menanggapi munculnya baliho ‘tolak cawapres asam sulfat’ di Kota Medan. Baliho itu menyindir cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Solo itu sempat salah sebut saat membahas kebutuhan ibu hamil. Gibran menyebut asam sulfat penting bagi ibu hamil, padahal itu adalah bahan kimia untuk aki hingga kertas. Yang dimaksud Gibran sebenarnya asam folat.
“Ada sih sayup-sayup saya denger muncul baliho (spanduk) itu. Sebenernya kan (Gibran) salah ucap, agak deket gitu kan kata itu, saya pikir manusiawi lah itu,” kata Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan, sambil tertawa saat dihubungi kumparan, Kamis (7/12).
“Manusiawi itu salah ucap asam folat sama asam sulfat. Saya mungkin akan sering salah sebut juga,” sambung dia.
Ilustrasi asam sulfat. Foto: chemical industry/Shutterstock
Gus Irwan memaklumi muncul baliho seperti itu. Menurutnya, ini biasa dan yang kerap terjadi di tahun politik.
“Ya inilah tahun politik. Memang selalu ada begitu. Bagi saya sih biasa-biasa aja,” kata Gus.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, munculnya baliho itu ama sekali tak mengusik mereka. Sebab, pihaknya sudah berpegang pada prinsip politik santun dan gembira.
“Enggak lah (enggak terusik), itu biasa saja,” tuturnya.
Gibran bagikan susu dan beras pada warga di acara penyerahan hadiah lomba mewarnai Piala Wali Kota Solo di SDN Gurawan, Kecamatan Semanggi, Pasar Kliwon Solo, Kamis (7/12/2023). Foto: kumparan
Baliho itu sebelumnya muncul di dua lokasi di Kota Medan. Di Jalan Mongonsidi, Kecamatan Medan Polonia, dan Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang.
Pantauan kumparan pukul 15.30, baliho di Jalan Mongonsidi sudah tidak ada. Kata Sopian, warga sekitar, baliho itu memang hanya terpasang sekitar satu jam saja.
“Tadi kalau enggak salah jam 11-an gitu masangnya, saya baru dateng mau kerja. Terus jam 12-an saya ke warung, balik-balik udah enggak ada,” kata Sopian saat ditemui kumparan di lokasi, Kamis (7/12).
Belum diketahui siapa yang memasang dan yang menurunkan baliho itu.
ADVERTISEMENT