Gibran Ungkap Peran Perempuan untuk Program Makan Siang Gratis

6 Januari 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka melakukan giat kampanye ke sentra Batik Trusmi Cirebon pada Sabtu (6/1/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka melakukan giat kampanye ke sentra Batik Trusmi Cirebon pada Sabtu (6/1/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membeberkan peran perempuan untuk salah satu program andalannya apabila terpilih nanti yakni program makan siang gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil dan menyusui.
ADVERTISEMENT
“Masalah stunting itu pasti akan melibatkan ibu-ibu juga dari posyandunya dan lain-lain, lalu program-program baru misalnya program makan siang gratis itu pasti akan banyak melibatkan ibu-ibu,” kata Gibran saat makan bersama Gus-gus dan Nawaning Se-Jawa (Tuparev) di Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (6/1).
“Nanti kita ingin lebih banyak melibatkan misalnya warteg-warteg, warung-warung kecil, katering-katering kecil ataupun ibu-ibu secara komunal bisa membantu juga mengeksekusi program itu,” sambungnya.
Gibran menyebut, program makan siang itu juga akan mendorong UMKM di daerah-daerah. Wali Kota Solo itu juga menilai program makan siang gratis ini juga sebagai investasi untuk Indonesia emas mendatang.
“Jadi nanti kalau anggarannya digelontorkan ke desa-desa ke kampung-kampung biar jadi stimulan umkm yang di pasar-pasar tradisional, jadi mungkin peranannya nanti di situ,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, putra Sulung Presiden Jokowi itu juga menyinggung mengenai SGIE (state of global Islamic economy) yang ia tanyakan kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada debat kedua lalu. Menurutnya, SGIE itu adalah hal yang sudah lumrah di Solo.
“Kalau di Solo bukan hal baru, sebenarnya kita kan mulai menggerakkan ekonomi syariah, masalah sertifikasi halal, wisata halal, fashion-fashion muslim itu kan semua ada indikatornya, ada peringkatnya-peringkatnya,” jelasnya.
“Jadi, kan, itu, kan, perempuan semua, tadi yang saya sebutin bukan untuk perempuan, tapi membutuhkan peran-peran perempuan,” tutup dia.