Gilbert F Houngbo: Orang Desa yang Jadi Presiden IFAD

15 Februari 2017 13:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gilbert Fossoun Houngbo, presiden IFAD (Foto: www.ifad.org)
zoom-in-whitePerbesar
Gilbert Fossoun Houngbo, presiden IFAD (Foto: www.ifad.org)
Gilbert Fossoun Houngbo telah terpilih menjadi Presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (International Fund for Agricultural Development/IFAD) periode 2017-2021. Houngbo menyingkirkan kandidat asal Italia Paolo De Castro dan kandidat asal Indonesia Bambang Brodjonegoro.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi Presiden IFAD, Houngbo adalah politikus sekaligus mantan Perdana Menteri Togo. Kini dia sudah memiliki tugas baru sebagai Presiden IFAD keenam yang fokus membangun ketahanan pangan serta memberantas kemiskinan di pedesaan khususnya di negara-negara berkembang.
"Saya datang dari desa dan saya tahu bagaimana kerasnya kehidupan," kata Houngbo dalam keterangan tertulis IFAD, Rabu (15/2).
Menduduki jabatan penting sebagai Presiden IFAD bukan perkara yang mudah. Houngbo dituntut jeli melihat perkembangan dunia dan dampaknya bagi negara-negara berkembang seperti krisis kemanusiaan, bencana alam, dan konflik.
Houngbo juga harus mencermati naiknya permintaan makanan di tingkat global hingga arus migrasi yang mulai meningkat ke kota-kota karena dampak perubahan iklim. Dengan fenomena tersebut, penting baginya menggelontorkan investasi yang dialokasikan di sektor pertanian serta pembangunan infrastruktur pedesaan. Cara ini dinilai ampuh mengakhiri kemiskinan dan kelaparan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Ladang pertanian di lereng Sindoro. (Foto: Muhammad Naufal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ladang pertanian di lereng Sindoro. (Foto: Muhammad Naufal/kumparan)
"Kami harus menjaga ambisi kami dan pada saat yang sama harus realistis dan pragmatis. Kami harus menunjukkan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan akan memiliki nilai yang sangat penting," paparnya.
Menurut catatan IFAD, Houngbo memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun baik di bidang politik, pembangunan internasional, diplomasi, dan manajemen keuangan. Sejak 2013, ia menjabat Wakil Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan Internasional. Sebelum itu, ia juga pernah menjadi Asisten Sekretaris Jenderal, Direktur Regional Afrika, dan Kepala Staf di United Nations Development Programme. Dia juga aktif sebagai anggota Canadian Institute of Chartered Accountants. Pencalonannya sebagai Presiden IFAD didukung sepenuhnya oleh pemerintah Uni Afrika.
Sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di kawasan pedesaan Togo, Houngbo percaya IFAD memiliki peran penting membangun ketahanan pangan serta memberantas kemiskinan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
"Saya percaya bahwa melalui kepemimpinan yang dinamis dari IFAD, saya bisa berkontribusi terhadap perubahan yang terlihat seperti sulitnya hidup di pedesaan seluruh dunia," katanya.
Houngbo resmi menggantikan posisi Kanayo F. Nwanze yang telah menjabat sebagai Presiden IFAD selama dua periode sejak April 2009. Dalam pemilihan yang berlangsung tanggal 14 Februari 2017 di Roma, Italia, Houngbo mampu meraup 2.700.365 suara atau 54,432 persen. Dia berhasil mengalahkan Politikus Italia Paolo De Castro dengan hanya meraup jumlah suara 1.009.094 suaraatau 20,341 persen dan Bambang Brodjonegoro asal Indonesia yang hanya meraup 875.834 atau 17,654 persen.