Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Giring: PSI dan Golkar Banyak Kesamaan, Ingin Lanjutkan Perjuangan Jokowi
24 Agustus 2022 1:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PSI dan Golkar, lanjut Giring, juga sama-sama menghindari polarisasi agama dalam kontestasi Pilpres. Hal itu diungkapkan Giring usai bertemu Ketum Airlangga Hartarto di DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (23/8) malam.
Pertemuan Giring dan Airlangga dilakukan dalam rangka penjajakan koalisi jelang 2024.
"Ini safari politik kita yang pertama, yaitu Golkar. Di dalam penuh canda tawa, kami bisa dibilang junior-junior ini banyak mendapatkan perluasan wawasan. Kami mengapresiasi Mas Airlangga sebagai Menko Perekonomian yang bisa terus menekan inflasi bersama seluruh kabinet di bawah pimpinan Jokowi," kata Giring, Selasa (23/8).
"Kami juga banyak membicarakan masa depan bangsa, kami setuju sekali. Kami akan menghindari politisasi agama, lalu kesamaan yang paling penting dari partai Golkar dan PSI, kami akan melanjutkan perjuangan dari Presiden Jokowi," imbuh dia.
ADVERTISEMENT

Sementara, Airlangga membenarkan bahwa kedua pihak membahas banyak hal terutama terkait situasi perekonomian dan sosial politik. Pertemuan ini menurutnya adalah langkah awal untuk membangun semangat potensi koalisi PSI dengan Golkar, serta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama PPP dan PAN.
"Ini kan biasa, kami kan masing-masing [anggota] berbicara. Tapi ini [terkait pertemuan] sudah berbicara pada Pak Suharso dan Pak Zulhas. Ini keputusan kolektif kolegial," ungkapnya.
Ia belum dapat memastikan apakah Giring akan bergabung dengan KIB. Tetapi Airlangga setuju, PSI dan Golkar punya banyak kesamaan.
"PSI mendaftar [ke KPU] di hari yang sama dengan Golkar dan KIB. Itu tanda zaman. Ini kan baru pertama kali, nanti dilanjutkan. Ini kan masih silaturahmi awal, tadi kami bertukar pikiran, dan banyak kesamaan," papar Airlangga.
ADVERTISEMENT
"Melanjutkan program Presiden Jokowi, menghindari politik identitas, memberikan kesempatan pada semua anak bangsa untuk berperan dalam politik ke depan. Juga, KIB kan platformnya inklusif. Istilahnya PSI, ini baru PDKT. Kalau datang kan berarti ada ketertarikan," tambah dia.