Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
GISB Pengelola Panti Asuhan Tempat Pelecehan Diduga Terafiliasi Al-Arqam
13 September 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Aparat keamanan Malaysia baru-baru ini menyelamatkan lebih dari 400 anak dari panti asuhan yang diduga kuat dikelola oleh Global Ikhwan Services and Business (GISB).
ADVERTISEMENT
Penggerebekan pada Rabu (11/9) lalu mengamankan 171 pria dewasa, termasuk ustaz, dari 20 lokasi di dua negara bagian.
GISB pun dikaitkan dengan kelompok Al-Arqam yang telah dilarang di Malaysia sejak 1994. Mengutip dari situs GISB, mereka menyebut perusahaannya didirikan oleh Ustaz Ashaari Muhammad.
Dari hasil penelusuran kumparan, pendiri GISB merupakan pemimpin jemaah Al-Arqam di Malaysia.
Organisasi tersebut dilarang di Malaysia sejak 30 tahun silam. Keputusan pelarangan diambil karena ajaran Al-Arqam dipandang menyimpang.
GISB pernah mengakui hubungan dengan Al-Arqam, namun kini mereka menggambarkan diri sebagai pengusaha yang bergerak berdasarkan ajaran Islam.
Terkait mengenai dugaan afiliasi antara Al-Arqam dan GISB, otoritas Islam di Negara Bagian Selangor (JAIS) sedang menggelar investigasi. Mereka memeriksa 19 video di media sosial mengenai keterkaitan tersebut.
ADVERTISEMENT
"JAIS sentiasa memantau rapat GISB berikutan wujudnya kaitan antara mereka dengan kumpulan Al-Arqam dan Rufaqa," kata pernyataan JAIS seperti dikutip dari media Malaysia, Sinar Harian.
Bantah Terlibat Kasus Pelecehan Seksual
Penggerebekan berujung penangkapan dilakukan setelah adanya laporan masyarakat terkait dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak di puluhan panti asuhan.
Pihak GISB langsung membantah terlibat dalam pelecehan seksual. Mereka menyangkal pengelolaan panti asuhan yang digerebek dan menuntut penyelidikan menyeluruh.
"Bukan kebijakan kami merencanakan dan melaksanakan tindakan yang berlawanan dengan hukum Islam dan hukum nasional," kata GISB.
Menurut laporan Inspektur Jenderal Razarudin Husain dari kepolisian Malaysia, mereka yang diselamatkan terdiri dari 201 bocah laki-laki dan 201 anak perempuan.
"Semua panti asuhan itu dikelola Global Ikhwan Services and Business (GISB)," ucap Razarudin seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers pada Rabu kemarin, Razarudin menjelaskan hasil investigasi awal mengungkap bahwa semua anak yang sudah diselamatkan merupakan anak karyawan GISB Malaysia.
Mereka dibawa ke panti asuhan setelah lahir, dan di sana juga mereka diduga jadi korban pelecehan.
Bentuk pelecehan, ucap Razarudin, termasuk sodomi oleh wali dewasa. Kemudian mereka diduga diajari menyodomi anak-anak lainnya di panti itu.