Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
GNPF MUI: Jika Presiden Mau Berdialog di 411, Tak Akan Ada Demo 212
27 Juni 2017 14:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), Bachtiar Nasir, menyebut pihaknya mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang mau bertemu dengan pihaknya guna membahas berbagai hal pada momen Idul Fitri 2017. Namun ia menilai pertemuan tersebut bisa dibilang terlambat.
ADVERTISEMENT
Bachtiar menjelaskan, jika saja Jokowi mau bertemu dengan perwakilan GNPF MUI pada aksi 4 November 2016 lalu maka urusannya tak akan sepanjang ini.
"Seandainya ada dialog di (aksi, -red) 411 maka tidak ada lagi aksi 212. Seandainya terjadi dialog di (aksi, -red) 411 maka tidak akan terjadi seperti ini," kata Bachtiar di Islamic AQL Centre, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6).
Bachtiar menjelaskan, memang saat itu GNPF MUI ingin sekali berdialog dengan Presiden Jokowi. GNPF MUI pun sempat menemui Menko Polhukam Wiranto untuk menyampaikan beberapa aspirasi. Wiranto lalu meneruskannya ke Jokowi.
“Dialog adalah salah satu solusi untuk bertemu Presiden selain mobilisasi massa. Kami bertemu dengan Menag, dan meminta untuk berkoordinasi dengan Menkopolhukam,” jelas Bachtiar.
ADVERTISEMENT
Namun ia merasa pertemuan Minggu kemarin tetap mempunyai nilai penting.
"Ini menunjukkan presiden ingin berdialog," ungkap dia.