GNPF Ulama soal Prabowo Pilih Sandi: Tanggung Sendiri Risikonya
ADVERTISEMENT
Sinyal Sandiaga Uno menjadi cawapres Prabowo Subianto semakin menguat. Namun, hal tersebut bertentangan dengan hasil ijtima ulama yang merekomendasikan cawapres Prabowo adalah Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad (UAS).
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Ketum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak tak menentang jika Prabowo memilih Sandi. Namun ia menegaskan Prabowo harus siap menanggung apabila hasilnya tak maksimal.
"Ya itu pilihan dia, nanti kalau hasilnya tidak maksimal ya harus menanggung sendiri risikonya. Kita akan kembalikan lagi kepada keputusan ulama dan Habib Rizieq nantinya," kata Yusuf kepada kumparan, Kamis (9/8).
Menurutnya, GNPF memilih ulama sebagai cawapres bertujuan agar memperkuat Prabowo. Sehingga, kata Yusuf, akan tercipta pasangan nasionalis dan religius.
Setelah Salim dan UAS tak berhasil, Yusuf mengatakan pihaknya telah menyiapkan rekomendasi lainnya. Mulai dari Ahmad Heryawan, Arifin Ilham, hingga Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.
Rekomendasi tersebut rencananya akan disampaikan ke Prabowo hari ini, meski Prabowo-Sandi tinggal menunggu deklarasi. "Itu karena supaya kegagalan-kegagalan Prabowo di tahun 2009 dan 2014 itu dapat tertanggulangi," kata Yusuf.
ADVERTISEMENT
"Hari ini akan kita sampaikan," kata Yusuf.
Lebih lanjut, ia kemudian membandingkan rekam jejak antara Sandi dengan Aher. Ia menilai Aher merupakan pilihan yang baik bagi Prabowo jika dibandingkan dengan Sandi.
"Iya, kalau bicara birokrasi, kalau misal dibandingkan dengan Sandi ya jauh, langit-bumi, Aher sama Sandi. Aher gubernur dua periode, Sandi wakil gubernur belum seperempat periode," ungkapnya.