Golkar Bicara Kans RK Batal Maju di Jakarta: Kita Mau Menang, Masih Ada 2 Bulan

27 Juni 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) didampingi Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) saat pertemuan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Foto: Reno Esnir/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) didampingi Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) saat pertemuan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Foto: Reno Esnir/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil sudah sejak jauh hari dipersiapkan Golkar untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Akan tetapi, rencana yang sudah dipersiapkan ini terancam batal.
ADVERTISEMENT
Pemicunya, karena Ridwan Kamil jika benar didorong maju di Jakarta, harus menghadapi lawan berat yakni petahana Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia, diminta tanggapan bagaimana jika RK batal maju di Jakarta. Ia mengatakan, keputusan belum dibuat. Ia mengingatkan jika RK masih mempunyai dua surat penugasan yakni di Jakarta dan Jawa Barat.
"Nah makanya kami juga berharap sebetulnya dalam situasi yang masih terbuka seperti ini kita juga jangan fokus kepada satu dua nama saja. Ya betul misalnya per hari ini setelah nama-nama tadi (Anies, Ahok) nomor berikutnya itu Pak Ridwan Kamil," kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (27/6).
Doli lantas menyinggung masih ada nama alternatif buat diusung di Jakarta. Seperti Ahmad Riza Patria, Budi Djiwandono dan Rahayu Saraswati yang merupakan kader Gerindra. Termasuk Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep hingga politikus PAN Eko Patrio.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya masih ada nama nama lain di luar Golkar misalnya. Itu yang sering saya sebut misalnya di Jakarta itu kan ada nama Ariza, dia ketua Gerindra Jakarta sekarang, kemudian pernah jadi Wakil Gubernur. Artinya sudah punya pengalaman, sudah punya pengaruh, mungkin punya konstituen juga di Jakarta. Di samping misalnya nama-nama seperti Budi Djiwandono, Saras," jelas Doli.
"Nah nama yang lain dari partai KIM itu kan ada Eko Patrio misalnya di PAN, Kaesang di PSI. Terus di Demokrat mungkin bisa juga disebut Pak Ibas," tambah dia.
Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia di Kantor KPU, Jakarta pada Rabu (20/3/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Golkar Ingin Menang di Jakarta

Ketua Komisi II DPR RI ini lantas bagaimana jika akhirnya yang didorong maju Pilgub Jakarta bukan RK ataupun kader Golkar. Ia menegaskan, pada prinsipnya Golkar ingin menang di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Saya kira sama Golkar sama dengan partai politik yang lain. Dalam menghadapi kontestasi atau kompetisi itu kan kita ingin menang," ucap Doli.
Ia pun menjelaskan apa makna menang bagi Golkar.
"Seperti yang saya katakan, level kemenangan, definisi menang itu kan berjenjang ya. Tentu yang paling ideal adalah kalau misalnya ada kader di bidang Golkar, surveinya bagus, dia siap lahir dan batin, diterima oleh masyarakat, dan kita calonkan dan kita hantarkan dia menjadi pemenang di kepala daerah itulah yang paling ideal," jelas Doli.
"Yang kedua misalnya ada yang bukan kader, kemudian dia bersedia dan berkomitmen menjadi kader Golkar, kita antarkan jadi menang. itu menang juga," tambah dia.
"Nah yang ketiga kalau memang kader kita nggak ada yang mau maju jadi kepala daerah, kemudian siapnya mau jadi kepala daerah dan diterima sama pasangan yang cocok, ya nggak apa apa itu menang juga," tutur Doli.
Ketua TKD Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan pidato di acara 'Memilih Masa Depan', di Djakarta Theater Ballroom, Sabtu (3/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Doli tidak ingin berspekulasi terkait ini. Ia menegaskan Golkar mempunyai tiga nama di Jakarta yakni Ridwan Kamil, Ewrin Aksa dan Ahmad Zaki. Menurutnya, masih ada waktu untuk menentukan siapa yang bakal diusung Golkar di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Sementara ini kita punya nama tiga di Jakarta, nanti kita uji saja. makanya saya berharap nama nama yang lain juga kita uji saja di dalam sisa waktu 2 bulan ini ya," kata Doli.
"Mana tahu tiba-tiba ada nama dalam survei berikutnya mungkin ada isu apa dan segala macam muncul nama-nama yang tadi saya sebutkan tadi itu gitu," tutup dia.