Golkar Condong Dorong Kaesang di Pilgub Jakarta: Anak Muda Urus Metropolitan

12 Juli 2024 0:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep tiba untuk bertemu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (11/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep tiba untuk bertemu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (11/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Golkar masih mempertimbangkan bakal mengusung Ketum PSI sekaligus putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, untuk maju di pilkada mana. Namun, Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus, mengungkapkan pihaknya lebih cenderung mendorong Kaesang maju di Pilgub Jakarta ketimbang di Jateng.
ADVERTISEMENT
Padahal beberapa waktu terakhir, nama Kaesang terlihat merajai sejumlah survei elektabilitas untuk Pilgub Jateng.
"Cerita anak muda tentunya ada di kota besar. Anak mudanya ini, coba lihat timnya Mas Kaesang tadi, anak-anak muda. Jadi mereka menggarap kota besar, katakan Metropolitan Jakarta ini, akan lebih mudah daripada, katakan, Jawa Tengah," ujar Lodewijk saat dijumpai di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Kamis (11/7).
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus mendatangi kediaman Airlangga Hartarto di Jalan Widya Chandra III Nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024) Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Ia menilai, sebagai anak muda, kreativitas Kaesang bakal lebih berdampak di Jakarta. Jika Kaesang bakal maju di Jakarta, Golkar siap menyetorkan kadernya, Jusuf Hamka, untuk membantu mendampingi.
"Akan lebih mudah dan faktor anak muda ini yang kreatif, nah di backup oleh, saya katakan tadi, Babah Alun (Jusuf Hamka)," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Golkar menilai sosok Jusuf Hamka yang merupakan pengusaha bisa cocok membantu Kaesang di Jakarta dengan pengalamannya di bidang infrastruktur. Sebab salah satu masalah yang masih perlu diperbaiki di Jakarta adalah masalah infrastruktur dan kemacetan.
"Artinya membangun kota Jakarta bagaimana menjadikan katakan Jakarta ini sebagai pusat bisnis di Indonesia. Bukan berarti setelah pindah ibukota negara, Jakarta ketinggalan. Justru itu harus disiapkan. Nah kombinasi anak muda dengan pengusaha ini menjadi penting," tutup Lodewijk.