news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Golkar: Ide Gedung Baru DPR Bagus, Sayang Momentumnya Kurang Pas

18 Agustus 2017 14:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen DPP Golkar Idrus Marham (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen DPP Golkar Idrus Marham (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
DPR kembali menjadi sorotan setelah mengusulkan pembangunan gedung baru dan kompleks apartemen untuk anggota dewan. Ide tersebut mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Sekjen DPP Golkar Idrus Marham menanggapi positif ide pembangunan gedung DPR yang baru. Hanya saja, wacana tersebut muncul di saat yang kurang tepat.
"Ide itu saya kira ini kan lahir dari suatu proses yang panjang. Boleh jadi ide ini muncul pada momentum yang tidak tepat karena pada momentum pada saat DPR ini disoroti," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
Ide tersebut, kata Idrus, memang bagus. Apalagi wacana itu telah dibahas cukup lama.
Namun, Golkar belum secara spesifik membahas hal itu, sehingga sampai saat ini tidak ada arahan khusus terhadap fraksi di DPR.
Gedung DPR. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung DPR. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
"Nanti akan kita bahas juga dalam raker DPP Golkar hari ini. Sebuah ide yang baik apabila kita ingin laksanakan harus dilihat momentumnya tepat atau tidak ini akan kita lihat. Idenya (pembangunan gedung baru) bagus, baik," paparnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Idrus menyarankan apabila DPR ingin agar pembangunan gedung baru DPR dapat direalisasikan, DPR harus melakukan sosialisasi politik. Selain itu, DPR harus berkomunikasi dengan rakyat dengan berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya.
"Kebutuhan dan momentum karena itu perlu ada sosialisasi politik, sosialisasi ide dan gagasan. Kemudian komitmen dengan adanya pembangunan gedung ini diikuti oleh kinerja yang baik, diikuti oleh produktivitas, harus ada komitmen itu. Jangan sampai ini dibangun kinerja tidak berubah, tidak produktif," katanya.
"Sosialisasi kepada masyarakat disertai komitmen kerja DPR saya kira masyarakat Indonesia akan menerima masalah ini," tutupnya.
Reporter: Ferio Pristiawan