Golkar Makin Panas Jelang Munas

26 November 2019 6:31 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) saat menghadiri pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) saat menghadiri pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyelenggaraan Munas Golkar semakin dekat. Rencananya, Munas diselenggarakan pada 3-6 Desember. Suasana persaingan antar calon ketua umum pun semakin memanas. Persaingan dua calon kuat yakni Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto semakin memuncak.
ADVERTISEMENT
Meski Bamsoet sebelumnya sudah mendapat posisi Ketua MPR dan sempat menyatakan mendukung Airlangga sebagai caketum Golkar periode 2019-2024, tapi kali ini Bamsoet menyatakan ingin maju.
Ketua DPP Golkar yang merupakan loyalis Airlangga, Ahmad Doli Kurnia, tak kaget Bamsoet akhirnya maju menjadi salah satu caketum. Ia sudah membaca manuver ini usai Bamsoet dilantik menjadi Ketua MPR.
Ahmad Doli Kurnia. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
"Saya sudah duga sejak awal begitu dia menyatakan kemarin mendukung Pak Airlangga ketika dapat ketua MPR. Kemudian ya diciptakan gimmick-gimmick, akal-akalan waktu itu," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
"Enggak ada pernyataan saya mundur segala macam. Nah, itu saja sudah mengindikasikan pada akhirnya tetap mau maju dan melanggar komitmen," sambung Doli.
ADVERTISEMENT
Suasana semakin memanas ketika masing-masing kubu mengklaim mendapatkan dukungan dari DPD I dan DPD II. Adapun para pemilik suara di Munas ialah 34 pengurus DPD I, 514 pengurus DPD II, 1 suara DPP, 1 suara Dewan Pembina dan 10 ormas sayap Golkar.
Bamsoet mengaku didukung DPD II (kabupaten/kota) Golkar sementara Airlangga didukung DPD I (Provinsi) Golkar.
Kubu Bamsoet menyebutkan sudah mendapatkan dukungan sebanyak 385 suara dari total 560 suara. Jumlah dukungan tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah dukungan yang disebutkan oleh Bamsoet sebelumnya, yakni 367 suara.
“Dukungan daerah terhadap kami, Bambang Soesatyo, itu sudah sekitar 385, Anda boleh mengatakan si A klaim sekian, si B klaim sekian, itu terserah,” kata Wasekjen DPP Golkar Viktus Murin saat menggelar konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sementara itu lawan Bamsoet, Airlangga Hartarto, mengklaim telah mendapat dukungan dari 34 pengurus DPD I Golkar.
ADVERTISEMENT
"Dari pandangan umum hampir semua memberikan dukungan. Untuk itu saya berterima kasih dan ini menjadi pemacu untuk terus bekerja sampai ke munas nanti dan terus menjaga soliditas internal pantai dan tentu kita akan mengakomodasi seluruh kader karena kader Partai Golkar adalah aset partai," kata Airlangga di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (14/11) lalu.
Memanasnya kondisi jelang Munas tak berhenti sampai di situ. Kubu Bamsoet menuding Airlangga bertindak curang dalam mempersiapkan Munas partai. Kecurangan tersebut salah satunya ditunjukkan dengan dihapusnya sejumlah nama-nama panitia Munas yang merupakan pendukung Bamsoet. Bahkan jumlah panitia pro Bamsoet yang dihapus mencapai 90 orang.
"Kami menangkap adanya indikasi tidak sehat dan cenderung licik dalam proses pembentukan Panitia Munas 2019. Para pengurus DPP (Pengurus Harian dan Pengurus Pleno) yang dicurigai atau diidentifikasi sebagai pendukung Bamsoet, dicoret dari kepanitiaan Munas,” kata Wasekjen DPP Golkar Victus Murin saat menggelar konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
Konferensi pers Tim Sukses Bambang Soesatyo terkait Munas Partai Golkar di Restoran Batik Kuring, Jakarta, Senin (25/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain menghapus pendukung Bamsoet sebagai panitia, kata Victus, Airlangga juga memasukkan nama-nama dari luar Golkar sebagai panitia Munas.
ADVERTISEMENT
Viktus mengatakan ada sekitar 300 nama yang dia tidak kenali sebagai kader Golkar masuk ke dalam daftar panitia Munas. Dia menduga nama-nama ini merupakan keluarga atau kroni dekat Airlangga Hartarto. Kehadiran panitia ini membuat panitia-panitia dari loyalis Bamsoet jadi tergeser.
Airlangga Hartarto (kiri) bersama Bambang Soesatyo. Foto: Antara/Wahyu Putro A
Selain panitia dari non-partai, kubu Bamsoet juga mengungkapkan dalam susunan panitia munas Golkar juga terdapat panitia dari kader partai lain. Panitia dari kader partai lain tersebut, menurut kubu Bamsoet merupakan mantan kader Golkar yang sudah pindah atau migrasi ke partai politik lain.
Kubu Bamsoet menyebutkan ada 2 nama kader parpol lain yang ikut kepanitiaan Munas, yakni kader Hanura Petrus Selestinus dan kader Perindo Hamzah Sangaji.
Banyaknya kejanggalan tersebut membuat kubu Bamsoet mengancam akan menggelar Munas tandingan. Kubu Airlangga belum menanggapi ancaman tersebut.
ADVERTISEMENT