Anggap Airlangga Curang, Kubu Bamsoet Ancam Gelar Munas Tandingan

25 November 2019 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri).  Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengancam akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) tandingan bila Munas yang digelar pada 3-6 Desember nanti tidak berjalan sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Ancaman tersebut disampaikan oleh Wasekjen DPP Golkar Viktus Murin. Menurut anggota tim pemenangan Bamsoet itu, ada banyak anomali (keanehan) dalam tahapan dan proses pelaksanaan Munas yang dilakukan oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
“Apabila berbagai bentuk pelanggaran AD/ART serta ketentuan peraturan organisasi dan konvensi dalam hal tata kelola partai tetap dilakukan oleh rezim Airlangga Hartarto, maka kami pastikan bahwa pengurus DPP partai Golkar yang berada di barisan pendukung Bamsoet, siap melaksanakan/menggelar Munas yang sesuai dan atau tidak bertentangan dengan AD/ART Partai Golkar,” kata Viktus saat menggelar konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
Viktus menjelaskan satu persatu keanehan yang dia maksud. Pertama, keanehan tersebut ditunjukan dari intrik politik yang tidak elok dari Airlangga Hartarto yaitu memanipulasi makna musyawarah mufakat sebagai aklamasi atau calon tunggal.
ADVERTISEMENT
“Hal ini tampak jelas dalam ‘skenario’ pandangan umum DPD I, organisasi sayap, dan Hasta Karya pada forum Rapimnas Partai Golkar yang telah berlangsung di Jakarta pada tanggal 14 November 2019,” kata Viktus.
Keanehan kedua, kata Viktus, ditunjukkan dengan adanya indikasi tidak sehat dan cenderung licik dalam proses pembentukan Panitia Munas 2019. Tepatnya ketika Pengurus DPP Golkar yang dicurigai atau diidentifikasi sebagai pendukung Bamsoet, dicoret dari kepanitiaan Munas.
“Lebih aneh dan konyol, dalam komposisi kepengurusan panitia Munas tersebut, tertera pula nama-nama oknum non-Golkar yang sebelumnya diketahui bukan pengurus atau anggota Partai Golkar, dan bahkan yang sudah pindah atau migrasi ke partai politik lain,” kata Viktus.
Viktus pun mengingatkan agar panitia Munas yang saat ini didominasi kubu Airlangga bisa bersikap profesional dan menjalankan Munas sesuai sesuai perintah Bab XIV, Pasal 50, mengenai Pemilihan Pimpinan Partai.
ADVERTISEMENT
Namun, hingga kini pendukung Bamsoet itu mengatakan tahapan munas sebagaimana diatur dalam pasal tersebut belum dijalankan oleh panitia munas.
“Kami garis bawahi bunyi ayat 2. Anehnya, sampai dengan hari ini, tahapan proses pemilihan yang diawali dengan tahapan penjaringan justru belum berlangsung sama sekali. Padahal jadwal Munas sudah sangat dekat atau mepet waktunya. Seharusnya tahapan penjaringan calon-calon ketua umum sudah mulai dilakukan,” kata Viktus.