Golkar: Prabowo Sudah Berubah, Semakin Humanis dan Tidak Temperamental

14 Agustus 2023 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, etum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, etum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Bappilu Partai Golkar, Nusron Wahid, mengungkap perubahan terhadap sosok Prabowo Subianto dalam menghadapi Pilpres 2024. Berbeda dengan Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Nusron menyebut, Prabowo kini lebih humanis.
“Dulu Pak Prabowo masih dibayang-bayangi masa lalu, dengan watak yang keras dan berbagai isu yang menerpa. Sekarang Pak Prabowo sudah berubah,” kata Nusron saat dihubungi, Senin (14/8).
Perubahan ini ditunjukkan Prabowo sejak ia bergabung dalam kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi.
“Itu menandakan Pak Prabowo seorang yang ikhlas dan legowo demi bangsa dan negara,” lanjutnya.
Menurut Nusron, kini Prabowo juga sudah menunjukkan sikap kedekatan yang lebih humanis dan berbaur dengan yang lain. Tidak lagi terkesan kaku dan temperamental.
Kesan Prabowo yang kaku dan temperamental ini muncul karena latar belakang Prabowo di lingkungan militer selama puluhan tahun.
Perubahan sifat ini yang membuat Nusron yakin koalisi ini akan mengantarkan Prabowo sebagai presiden 2024 nanti.
ADVERTISEMENT
“Selain itu Pak Prabowo semakin humanis, tidak temperamental seperti dikesankan sebelumnya,” tuturnya.
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Golkar, Nusron Wahid di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
Golkar kini tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama PAN, PKB, dan Gerindra untuk mengusung Prabowo di 2024. Kesepakatan koalisi ini dideklarasikan Minggu (14/8) kemarin.
Kini Prabowo sudah memiliki dukungan 265 kursi di parlemen dengan rincian, Gerindra 78 kursi, Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi, dan PKB 58 kursi.
Tentunya koalisi ini memiliki jumlah kursi paling banyak jika dibandingkan dengan koalisi lainnya. Koalisi Perubahan memiliki 163 kursi sedangkan koalisi PDI-P PKB hanya 147 kursi.