Golkar soal Calon KSAD: Jika Orientasi Jadi Panglima TNI, Pak Eko Masih Muda

6 November 2021 18:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus (tengah) di Merlyn Park Hotel, Jakarta, Kamis (28/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus (tengah) di Merlyn Park Hotel, Jakarta, Kamis (28/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Jenderal Andika Perkasa sudah disetujui Komisi I DPR sebagai Panglima TNI. DPR akan membawa nama Andika ke rapat paripurna untuk disahkan pada Senin (8/11).
ADVERTISEMENT
Setelah Andika Perkasa resmi menjadi Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, kursi KSAD akan kosong. Anggota Komisi I DPR, Lodewijk F. Paulus, mengatakan pengisian posisi KSAD tergantung dari kebutuhan jangka panjang.
"Ya, tinggal itu yang saya sampaikan tadi itu, kira-kira siapa calonnya tinggal dilihat lagi. Tinggal kira-kira orientasinya ke mana. Apakah dia disiapkan juga sebagai Panglima TNI juga atau tidak," kata Lodewijk di Gedung DPR, Senayan, Sabtu (6/11).
Lodewijk mengatakan jika KSAD akan disiapkan sebagai calon Panglima TNI, sebaiknya dipilih dari angkatan muda. Ia menjelaskan Letjen Eko Margiyono merupakan angkatan muda dari 17 jenderal bintang 3 di TNI AD yang ada.
Kolase Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono. Foto: Antara dan BNPB
"Kalau disiapkan, ya, harus cari yang muda, kan, gitu kira-kira. Nah, sekarang yang muda siapa, lihat saja bintang 3 yang paling muda Pak Eko, Kasum. Kira-kira kalau enggak salah dia sampai 2025, nah, itu," kata Wakil Ketua DPR yang juga Sekjen Golkar ini.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan angkatan Hadi hampir semua akan memasuki masa pensiun karena masa jabatannya tinggal 1 tahun. Sedangkan angkatan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo masa jabatannya rata-rata tinggal 2 tahun.
Namun, ia mengaku tak tahu apakah nama Eko masuk dalam kandidat KSAD yang dipertimbangkan.
"Tapi apakah dia [Eko] yang terjaring [calon KSAD], saya enggak tahu, itu masalah internalnya Mabes TNI nanti, ya," tutup Lodewijk.
Letjen TNI Eko Margiyono. Foto: dok BNPB
Sejauh ini, ada dua nama terkuat dalam bursa KSAD, yakni Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman dan Kasum TNI Letjen Eko Margiyono.
Letjen Dudung merupakan pria kelahiran Bandung, 19 November 1965. Setelah lulus dari Akademi Militer pada 1988, Dudung memulai tugasnya sebagai prajurit infanteri TNI AD.
ADVERTISEMENT
Sementara Letjen Eko Margiyono memang tidak setenar Dudung. Tapi, kiprah militer pria kelahiran Semarang, 12 Mei 1967 itu juga tidak main-main.
Eko lulus dari Akademi Militer pada 1989. Setahun lebih muda dibanding Dudung. Bedanya, Eko lebih banyak bertugas sebagai prajurit infanteri Kopassus.