Golkar Sumut soal Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat': Receh tapi Diseriusi

8 Desember 2023 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi di mana sempat terpasang baliho 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi di mana sempat terpasang baliho 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Golkar Sumut yang merupakan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka merespons munculnya spanduk ‘tolak cawapres asam sulfat’ di Kota Medan.
ADVERTISEMENT
Spanduk ini seakan menyindir Gibran yang sempat salah ucap saat membahas nutrisi ibu hamil. Yang seharusnya disebut Gibran adalah asam folat, bukan asam sulfat yang merupakan bahan kimia untuk aki hingga kertas.
Menurut Golkar, salah sebut Gibran adalah hal yang lumrah terjadi. Jadi, tak perlu dipermasalahkan.
“Manusia silap [khilaf] hal biasa. Tapi jangan silap [khilaf] dalam pemerintahan. Itu paling penting,” kata Sekretaris DPD Golkar Sumut Ilhamsyah kepada kumparan pada Jumat (8/12).
“Bukan perkara salah cakap. Langsung di-framing. Langsung dibikin macam-macam. Jadi kalau ini ya, biasalah. Janganlah merasa bahwa kita itu paling bisa, paling mampu semuanya,” sambungnya.
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara deklarasi Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyyin (Perdana) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
Bagi Ilhamsyah, spanduk yang muncul itu hanya barang sepele. Bisa diibaratkan recehan, katanya. Tapi, harus diseriusi.
ADVERTISEMENT
“Enggaklah (terusik), itu hal kecil. Buat Golkar itu hal kecil, recehan. Recehan ngapain diomongin kalau recehan,” kata dia.
“Saya kemarin ada bicara di grup TKD untuk segera menyikapi dengan serius hal ini. Sesungguhnya seriusnya itu, tadi saya bilang receh ya, tapi seriusi, jangan jadi bagian kebiasaan dalam kontestasi apa pun di tengah masyarakat,” tutupnya.
Spanduk itu sebelumnya muncul di dua lokasi di Kota Medan. Di Jalan Mongonsidi, Kecamatan Medan Polonia, dan Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang.
Pantauan kumparan pukul 15.30, baliho di Jalan Mongonsidi sudah tidak ada. Kata Sopian, warga sekitar, baliho itu memang hanya terpasang sekitar satu jam saja.
“Tadi kalau enggak salah jam 11-an gitu masangnya, saya baru dateng mau kerja. Terus jam 12-an saya ke warung, balik-balik udah enggak ada,” kata Sopian saat ditemui kumparan di lokasi, Kamis (7/12).
ADVERTISEMENT
Belum diketahui siapa yang memasang dan yang menurunkan baliho itu.