Golkar Tak Masalah PD Dapat Menteri: Tapi Tahu Diri, Jangan Berlebihan

6 Juni 2019 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melchias Marcus Mekeng Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Melchias Marcus Mekeng Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah partai koalisi Jokowi-Ma'ruf mulai menyatakan sikap soal kemungkinan Partai Demokrat merapat dengan kubu paslon nomor urut 01 di Pilpres 2019 tersebut. Golkar sebagai pengusung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 mengaku tak keberatan jika Demokrat masuk koalisi.
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Melchias Markus Mekeng menilai masuknya Demokrat bisa mengurangi kegaduhan politik.
"Kalau dari Golkar kita melihat yang lebih besar ya. Kalau koalisinya semakin besar artinya kegaduhan di dalam pembangunan akan semakin sedikit," kata Mekeng, Kamis (6/6).
"Artinya kita tetap mengkritisi kebijakan yang kalau kurang berpihak pada rakyat tetap kita kritisi. Kalau banyak yang dukung kan lebih bagus," tambahnya.
Tak sampai di situ saja, Mekeng juga berani menyebut bahwa partainya tak mempermasalahkan jika pada akhirnya Demokrat juga mendapatkan kursi menteri di pemerintahan nanti. Namun, ia mengingatkan elite Demokrat agar lebih tahu diri.
"Enggak apa-apa. Ini kan berbagi ya. Dalam membangun bangsa ini kita harus berbagi jadi jangan kita melihat bahwa kursi sebagai sesuatu yang sakral-lah. Tapi tentunya mereka harus tahu diri dalam arti kata tidak bisa menuntut yang berlebihan," ujarnya.
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Sebab, kata Mekeng, selama masa kampanye, Demokrat tak kerja keras untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Sementara itu, partai-partai koalisi yang lain sejak awal bekerja keras untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Karena kan yang kerja keras, berkeringat kan yang koalisi dari awal. Jadi harus saling tahu dirilah. Yang datang baru harus tahu diri. Yang lama juga tahu diri supaya pembangunan berjalan dengan baik," jelasnya.
Golkar menegaskan pada akhirnya semua keputusan berada di tangan Jokowi.
"Tapi semua kita kembalikan pada presiden karena dia yang menjadi user kan dari ini," tandasnya.