Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Gonjang-ganjing Politik Jerman, Pemilu Dipercepat Jadi 23 Februari 2025
13 November 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jerman akan menggelar pemilu dini pada 23 Februari 2024. Langkah itu diambil seiring krisis politik di negara perekonomian terbesar di Eropa itu.
ADVERTISEMENT
Krisis terjadi akibat keluarnya partai ketiga di koalisi Pemerintahan Jerman di bawah Kanselir Olaf Scholz.
Dua partai koalisi pemerintah Jerman menyepakati tanggal pemilu pada Selasa (12/11). Tanggal disepakati setelah perundingan antara kedua partai itu. Jika tidak ada krisis harusnya pemilu Jerman digelar pada 28 September 2024.
Sebelum pemilu tepatnya pada 16 Desember 2024, parlemen Jerman akan menggelar voting mosi tidak percaya kepada Scholz.
Sang Kanselir Jerman itu oleh berbagai pihak diprediksi kalah pada mosi tak percaya. Itu menyebabkan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier punya waktu 21 hari membubarkan parlemen dan 60 hari menggelar pemilu demi membentuk pemerintahan baru.
Atas penetapan tanggal pemilu, Steinmeier menyebut hal tersebut sebagai sesuatu yang realistis.
“Semua partai arus utama untuk bekerja sama secara bertanggung jawab hingga saat itu untuk memastikan keamanan internal dan eksternal Jerman serta keandalan internasional dalam fase transisi ini,” ucap Steinmeier seperti dikutip dari Al-Jazeera.
ADVERTISEMENT
Perintah pemilu dini dilakukan akibat penyusutan perekonomian Jerman selama dua tahun beruntun.
Laporan sejumlah ahli merosotnya perekonomian Jerman disebabkan inflasi, perang Rusia-Ukraina, persaingan ketat dengan China sampai ancaman kembalinya Donald Trump ke tampuk kekuasaan AS pada 2025 mendatang.
Krisis Politik
Di bawah Kanselir Scholz, krisis politik bermula setelah pemecatan Menteri Keuangan Christian Lindner pada Rabu (6/11).
Sebelum pemecatan terlibat adu pendapat dengan anggota koalisi yang menyebabkan anjloknya popularitas Pemerintah Jerman.
Linder yang memimpin partai FDP menyampaikan ultimatum berisi 18 halaman rencana penyusunan ulang anggaran Jerman tahun depan.
Akan tetapi usulan Linder tak diterima. Bahkan berujung pemecatan terhadap dirinya
Usai pemecatan Linder kekacauan terjadi koalisi pemerintahan Jerman. Sebab, partai FDP yang menjadi anggota koalisi pemerintahan menarik semua menterinya dari kabinet.
ADVERTISEMENT
Lewat keterangan yang disampaikan pada Rabu Scholz mengatakan pertikaian di pemerintahan dimulai ketika dirinya meminta Linder menurunkan biaya listrik, meningkatkan investasi sampai mempertahankan dukungan Jerman terhadap Ukraina.