Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Gorbachev dan Kunjungan Bersejarah Presiden Indonesia ke Moskow
31 Agustus 2022 14:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Mikhail Gorbachev adalah nama dan tokoh populer di Indonesia pada masanya. Pada kurun waktu akhir 80-an hingga awal 90-an, hampir setiap hari Gorbachev menghiasi pemberitaan di TVRI, siaran televisi satu-satunya di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Saking populernya Gorbachev sebagai sosok yang keren, hingga ada orang tua yang menamakan anaknya dengan nama presiden terakhir Uni Soviet itu. Ada yang memberi nama persis sama Mikhail Gorbachev, ada juga yang memberi sentuhan lokal, misalnya Cecep Gorbachev.
Gorbachev juga menjadi saksi merekatnya kembali hubungan Indonesia dengan Uni Soviet.
Hubungan Indonesia-Soviet yang semula mesra, merenggang seiring meletusnya peristiwa G30/S pada 30 September 1965. Peristiwa itu menjadi momentum jatuhnya Orde Lama dan dimulainya era Orde Baru, ditandai pelantikan Soeharto sebagai presiden pada 1968.
Gorbachev pertama kali tercatat menyebut Indonesia pada Juli 1986 saat berpidato di Vladivostok. Dia menyebut Indonesia salah satu di antara negara-negara yang Uni Soviet siap memperluas hubungan.
Tiga tahun kemudian, gong perbaikan hubungan kedua negara ditabuh Presiden Soeharto. Pada 11-12 September 1989, Pak Harto melakukan kunjungan ke Moskow.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan kunjungan Pak Harto pertama ke Soviet setelah menduduki jabatan sebagai presiden dua dekade sebelumnya.
Di Moskow, Pak Harto dan Ibu Tien disambut Gorbachev dan istri, Raisa. Raisa memberikan buket bunga kepada Ibu Tien, seperti yang tampak dalam foto yang disimpan di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
Dalam kunjungan bersejarah itu, Presiden Soeharto dan Presiden Gorbachev menandatangani dokumen Pernyataan mengenai Dasar-Dasar Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama antara Indonesia dengan Uni Soviet, yang menjadi basis peningkatan relasi kedua negara.
Tiga tahun setelah kunjungan Pak Harto, Uni Soviet bubar pada 25 Desember 1991. Gorbachev yang terkenal dengan gerakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (reformasi) juga mundur sebagai presiden.
Gorbachev yang dipuji Barat sebagai pembuka keran demokrasi di Eropa Timur, tercatat sebagai presiden terakhir Uni Soviet.
ADVERTISEMENT
Tiga hari setelah bubarnya Uni Soviet, pada 28 Desember 1991, Indonesia menyatakan pengakuannya terhadap Rusia sebagai pengganti sah dari Uni Soviet.
Hubungan RI-Rusia Kian Hangat
Setelah itu, hubungan Indonesia dan Rusia semakin hangat. Semua presiden Indonesia pernah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam aneka kesempatan.
Pada 2003, misalnya, Presiden Megawati mengunjungi Presiden Vladimir Putin di Moskow dan sukses membawa sejumlah pesawat tempur Sukhoi untuk TNI AU.
Pada 30 Juni 2022, Presiden Jokowi mengunjungi Presiden Putin di Moskow di tengah konflik Rusia vs Ukraina. Putin menyambut Jokowi dengan ramah, setidaknya bisa dilihat dari meja kecil yang menjadi pemisah di antara mereka berdua.
Pada November 2022, Presiden Putin dijadwalkan menghadiri KTT G20 yang digelar Indonesia di Bali.
ADVERTISEMENT
Dimakamkan di Samping Istri
Mikhail Gorbachev meninggal dunia pada usia ke-91 tahun pada Selasa, 30 Agustus 2022. Rencananya, Gorbachev dikebumikan di sebelah makam istrinya, Raisa.
Tak seperti pemimpin Soviet lain, Gorbachev tidak merahasiakan kehidupan pribadinya. Ia kerap tampil di muka publik bersama Raisa.
Raisa meninggal pada 20 September 1999 pada usai 67 tahun. Ia mengembuskan napas terakhir akibat kanker.