GP Ansor Jember Laporkan Akun FB yang Sebut Kader Bodoh dan Korup

7 Juli 2024 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akun medsos Facebook gilaporkan ke polisi karena diduga cemarkan nama NU dan GP Ansor. Foto: Mili.id
zoom-in-whitePerbesar
Akun medsos Facebook gilaporkan ke polisi karena diduga cemarkan nama NU dan GP Ansor. Foto: Mili.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilik akun Facebook bernama "Melly Itoe Angie" dituding mencemarkan nama baik dan citra Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Ia pun dilaporkan ke Polres Jember oleh LBH GP Ansor Jember.
ADVERTISEMENT
"Penasihat pengurus besar Nahdlatul Ulama, orang-orang NU pada bodoh kali ya?, pantesan ada tokoh GP Ansor ada yg ketangkep karena korupsi," tulisan akun Facebook "Melly Itoe Angie" di medsos Facebook.
Terkait hal ini, Ketua LBH PC GP Ansor Jember Adil Satria Putra, membuat laporan polisi. Laporannya pun diterima Polres Jember dengan nomor laporan LP 664/VII/2024/SKPTPolresJember.
"Untuk kronologi, sekitar 26 Juni 2024 kemarin, ada rekan yang menunjukkan kepada kita bahwa ada salah satu akun medsos yang memposting unggahan atau kata-kata yang tidak pantas itu. Tuduhannya bahwa ada kader GP Ansor yang korup, dan kader-kader NU cenderung bodoh, serta lain sebagainya. Kata-kata itu menurut kami tidak layak dan tidak pantas untuk dipublish," kata Adil kepada wartawan, Minggu (7/7).
ADVERTISEMENT
Akun medsos Facebook gilaporkan ke polisi karena diduga cemarkan nama NU dan GP Ansor. Foto: Mili.id
Namun demikian, kata Adil, unggahan tulisan di medsos Facebook itu sudah dihapus.
"Tapi kami sudah mendapatkan screenshotnya, sebagai barang bukti dan kami lampirkan kepada polisi," tegasnya.
Menurut Adil, pemilik akun facebook itu adalah seorang warga Jember.
"Di situ (dalam berkas laporan polisi yang dibuat), kami sertakan juga bukti-bukti pengakuan dan identitasnya. Kami juga sudah ada saksi, yang melakukan chatting dan juga (percakapan) pengakuan. Bahwa yang bersangkutan memiliki akun tersebut," katanya.
"Dari informasi kami, akun itu juga digunakan sebagai buzzer atau (untuk) menyerang NU dan Ansor. Dibuat sebagai akun fake atau anonim!" tutup dia.