GP Mania: Kaki Ganjar 'Diikat' PDIP, Puan Bebas Melakukan Apa Saja

12 Oktober 2022 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer. Foto: Dok. Immanuel Ebenezer
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer. Foto: Dok. Immanuel Ebenezer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer, membandingkan situasi Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani di PDIP jelang Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Immanuel atau Noel yang kini menjadi Ketua Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), menyebut Ganjar seperti 'diikat oleh sebuah tali' menghadapi Pilpres, sementara Puan mendapat kebebasan bahkan sudah seperti capres 2024.
“Sekarang ini, kaki Ganjar ‘diikat’ sementara Puan Maharani bebas melakukan apa saja, bahkan secara tidak langsung menyatakan dirinya sebagai calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan,” kata Immanuel dalam keterangannya, Rabu (12/10).
Di sisi lain, Noel menyambut baik pernyataan resmi PDIP soal capres yang akan diumumkan Juni 2023. Ia berpesan, apabila PDIP adil, kaki Ganjar Pranowo jangan diikat lagi.
Cover Lipsus Tegang di Kandang Banteng. Foto: kumparan
"Hendaknya bebas seperti Puan Maharani. Biarkan masyarakat bebas memilih, di mana PDIP memantau hasil elektabilitas para kader. Masyarakat dibiarkan memilih, terutama kader PDIP sendiri.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, saat Puan membagikan kaus dengan wajah cemberut membuat persepsi yang tidak baik soal PDIP di mata publik.
Menurutnya, mayoritas kader PDI Perjuangan tidak berani bersuara soal hal itu. Sementara elektabilitas Puan Maharani juga dianggap sulit untuk ditingkatkan.
"Seperti misalnya ketika membagi kaus dengan wajah cemberut, membuat penerima kaus menilai bahwa pemberi tidak antusias. Ini bukan promosi baik," tuturnya.
“Di PDI Perjuangan kan banyak kader pintar, jadi pasti tahu, coat tail effect (efek ekor jas), terjadi bagi partai oleh kader yang mana. Tentu saja kader yang mempunyai elektabilitas tertinggi," tandasnya.
Noel pernah diangkat menjadi Komisaris PT Mega Elektra, anak usaha Pupuk Indonesia Holding Company yang bergerak di bidang perdagangan pupuk dan jasa konstruksi. Kemudian pada 12 Juni 2021, Noel menjadi Komisaris Utama PT Mega Elektra.
ADVERTISEMENT
Namun, Ia dicopot dari jabatan terakhirnya pada awal 2022 usai menjadi saksi kasus dugaan tindakan terorisme Munarman.