Grace Natalie Bicara Proses Kilat Kaesang Jadi Ketum: PSI Beda dengan yang Lain

30 September 2023 11:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep memberikan sambutan saat Kopdarnas PSI di Jakarta Theater, Jakarta, Senin (23/9/2023). Foto: Youtube/ Partai Solidaritas Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep memberikan sambutan saat Kopdarnas PSI di Jakarta Theater, Jakarta, Senin (23/9/2023). Foto: Youtube/ Partai Solidaritas Indonesia
ADVERTISEMENT
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, resmi menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 25 September.
ADVERTISEMENT
Namun banyak pihak yang mempertanyakan soal proses pelantikan Kaesang sebagai Ketum PSI yang terbilang singkat, tanpa ada serangkaian proses hingga kongres partai. Sebab, Kaesang baru bergabung ke PSI pada 23 September alias dua hari sebelumnya.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, memastikan partainya sudah melakukan berbagai proses dari penyerapan aspirasi para kader, rapat dewan pembina, hingga menghasilkan suara bersama untuk melantik Kaesang sebagai Ketum PSI.
"Itu (kongres) forum dengan pengurus ya, yang paling tinggi. Ada penyerapan aspirasi, kemudian dibawa ke rapat dewan pembina. Rapat dewan pembina mempertimbangkan masukan aspirasi teman-teman dan diputuskan kita bulat mufakat," kata Grace dalam program infoA1 kumparan, Kamis (28/9).
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie hadir di kumparan Info A1 di Jakarta, Kamis (28/9/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Grace tak menampik proses Kaesang menjadi Ketum PSI memang cepat, sebab ada kesepakatan bersama. Ia pun menegaskan PSI berbeda dengan partai yang lain.
ADVERTISEMENT
"Cepat sih mas orang semuanya sepakat dan lagian di PSI ini memang berbeda. Kami ini organisasinya (berbeda) dengan partai-partai pada umumnya ya," terang dia.
Ketua Umum PSI Giring Ganesha memberikan friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) secara simbolis kepada Kaesang Pangarep (ketiga kanan) di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Grace lantas membandingkan kondisi politik di PSI dengan partai lain yang umumnya terjadi pertarungan dan perebutan kursi ketum. Menurutnya, tak ada proses penyingkiran dan eliminasi di PSI, melainkan penambahan kekuatan dengan penunjukkan ketum yang baru.
"Di partai pada umumnya Kalau yang kita amati pertarungan untuk memperebutkan ketua umum, itu menjadi apa ya? Momen di mana kelompok yang kalah Itu akan tersingkir. Dia dan barisannya. mungkin barisan ketua umum sebelumnya ya akan semuanya digantikan orangnya, ketum lama," jelas dia.
"Kalau di PSI dari saya ke Giring, Giring ke Kaesang, Itu tidak ada eliminasi orang. Yang ada adalah penambahan tim. Yang tadinya misalnya kekuatan saya di bidang A, saya tetap melakukan bidang itu, Giring kekuatannya di bidang B, Giring tetap melakukan itu. Sekarang Kaesang membawa modal sosial yang lain, kekuatan yang lain, strength-nya yang beda," imbuhnya.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (tengah), Anggota Dewan Pembina Giring Ganesha dan Sekjen Raja Juli Antoni memberikan keterangan pers usai rapat mingguan di gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Jakarta, Selasa (26/9/2023). Foto: Sulthony Hassanuddin/ANTARA FOTO
Dengan adanya upaya itu, Grace, menegaskan semangat dan perjuangan para kader PSI akan tetap sama.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak membuang orang. Kita tidak ada penyingkiran orangnya siapa. Kita tetap semuanya, semangatnya sama, semangat juangnya sama, agar perjuangan kita kali ini sampai di Senayan (kursi DPR). Jadi agak beda memang prosesnya dengan yang biasa Kita saksikan pertarungan yang sangat dahsyat dan costly," pungkas dia.