Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebagai partai yang relatif muda --baik dari umur partai maupun umur para kadernya-- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah mencatatkan capaian yang menarik perhatian. Terakhir, PSI sedang dalam tahap verifikasi calon peserta Pemilu 2019. Padahal, PBB besutan Yusril Ihza Mahendra dan PKPI besutan Sutiyoso, gagal di tahap pendaftaran.
ADVERTISEMENT
Lalu, siapa yang mendanai kegiatan PSI?
Kepada kumparan (kumparan.com), Ketua Umum PSI Grace Natalie tak menampik ada peran pengusaha yang mendanai kegiatan-kegiatan PSI. Salah satunya adalah pengusaha yang malang melintang di dunia politik, Jeffrie Geovanie.
"Iya, benar Bang Jeffry Geovanni support kami. Kami akan laporkan nanti para donatur lengkap dengan NPWP-nya ke KPU," ujar Grace, Selasa (31/10).
Meski begitu, Grace menyebutkan bahwa dana yang diperoleh biasanya lebih dari penggalangan dana baik melalui situs fundraising di kitabisa.com, maupun dari toko online yang dikelola PSI, yaitu tokosolidaritas.com.
"Kami kerap adakan fundraising, mereka yang sumbang ada yang karyawan, ada juga yang usaha sendiri," ungkap Grace.
Grace mengungkapkan, PSI akan kembali mengadakan fundraising pada 8 Desember nanti dan akan segera merilis sumber dana PSI bersamaan dengan laporan ke KPU. "Pasti akan kita buka ke publik (siapa saja donatur PSI)," lanjut mantan presenter TV itu.
ADVERTISEMENT
Sementara, dari toko online tokosolidaritas.com, Grace mengaku mengambil keuntungan dari biaya admin. Biaya yang dipatok beragam, mulai dari 5-10 persen, tergantung dari jenis barang yang ditawarkan.
"Tapi, yang paling besar tentu untuk produk merchandise PSI sendiri," jelasnya.
Grace menekankan, dalam membentuk partai, diperlukan partisipasi pengurus, anggota dan relawan yang kontribusinya tidak melulu dalam bentuk uang. Bahkan, tambah Grace, salah satu conton konkretnya adalah ribuan kantor PSI yang sebenarnya merupakan rumah pribadi para pengurus yang dikontribusikan secara cuma-cuma.
"Jadi enggak ada bayaran sama sekali. Kalau harus sewa atau beli kan butuh uang banyak sekali. Ada pula kontribusi masyarakat setempat yang berhasil diyakinkan oleh pengurus setempat. Contohnya kantor DPD Manggarai Barat," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi, jangan bayangkan kantor partai itu harus megah. Kalau di kecamatan cukup 1,5x2 meter saja," tambah Grace.
Tidak hanya dalam bentuk kantor, Grace juga menyebutkan kontribusi tersebut bisa dalam bentuk jasa. Misalnya, saat membutuhkam jasa penerjemah materi PSI ke bahasa asing, Grace mengaku ada seorang dosen di Surabaya yang menawarkan diri tanpa dibayar sama sekali.
"Kemarin ini kami dapat kesempatan eksposur di billboard, gratis. Kami temui pemiliknya, kami presentasi tentang tujuan kami berpolitik dan bagaimana kami menjalankan organisasi. Syukurlah owner billboard tertarik untuk support dan mau partisipasi dengan memberikan spot gratis," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Live Update