Grace Natalie soal Isu Kaesang Masuk PSI Transaksional: Enggak Logis

30 September 2023 20:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie hadir di kumparan Info A1 di Jakarta, Kamis (28/9/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie hadir di kumparan Info A1 di Jakarta, Kamis (28/9/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menjawab isu terkait masuknya Kaesang Pangarep ke partainya ada unsur transaksional. Menurut Grace, isu ini tak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata Grace, akan lebih masuk akal jika Kaesang memilih partai lainnya yang sudah masuk dalam parlemen.
"Menurut saya enggak logis. Karena kalau transaksional, pasti bicara untung dan rugi. Pasti dihitung, mana yang untungnya lebih besar. Mana yang kerugiannya paling minimum bisa diminimalisir," ujar Grace dalam program InfoA1 kumparan, Kamis (28/9).
"Lebih untung investasi di tempat yang aman. Kalau kita bicara pola pikir investasi, untung dan rugi," imbuh dia.
Di sisi lain, Grace melihat Kaesang memang sebagai sosok yang cocok masuk ke PSI. Karena, partainya memang kebanyakan diisi oleh anak-anak muda.
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie saat diwawancarai oleh Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dan Pakar komunikasi politik Irfan Wahid atau Ipang Wahid dalam program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Apalagi, Kaesang dinilai memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah dari segi komunikasi.
"Nah, Mas Kaesang kita lihat kekuatannya itu ilmu komunikasinya baik sekali. Dia bisa kalau kita lihat dari pidato pertamanya, ya, isinya, substansifnya ada. Tapi bisa disampaikan dengan cara yang sangat sederhana, muda," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga terbukti dengan banyaknya penonton saat Kaesang berpidato. Berbeda dengan tokoh lainnya ketika menyampaikan pidato politik.
"Pidato politik sepanjang itu kalau kita lihat dari yang nonton, banyak orang yang mau nonton pidato politik, apalagi anak muda, loh," ungkap Grace.
"Kalau kader partai nonton pidato politiknya ketua umumnya sendiri, ya, udah wajar gitu ya. Tapi orang-orang di luar partai. Apalagi anak-anak muda, nih, yang jaraknya jauh banget sama politik merasa enggak relevan," lanjutnya.