Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Grace Sindir PDIP Soal Bobby: Isu Dinasti Dipakai Mereka yang Takut Bertarung
12 Juli 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Stafsus Presiden Jokowi, Grace Natalie, merespons sindiran Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat soal keputusan banyak partai mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumut lantaran berstatus sebagai menantu Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Grace itu menilai, isu dinasti politik sudah tidak tepat lagi dimunculkan saat ini. Dia menilai, isu ini hanya dipakai oleh pihak yang takut bertarung.
"Dalam Pilkada Sumut, parpol yang bukan koalisi KIM pun ikut mendukung Mas Bobby. Berarti elektabilitasnya tinggi berdasarkan survei," kata Grace lewat pesan singkat, Jumat (12/7).
Grace yang juga komisaris MIND ID ini mengatakan, setiap partai punya hitungan dan pertimbangan masing-masing. Faktor ilmiah lewat survei jadi salah satu variabel.
"Zaman sekarang, setiap partai pasti akan berhitung secara ilmiah sebelum memberikan tiket partai. Bagaimana popularitas dan elektabilitas setiap calon," tambah salah satu pendiri partai pimpinan Kaesang Pangarep — anak bungsu Jokowi ini.
Meski begitu, siapa pun calon yang mengantongi banyak dukungan agar tidak langsung terlena. Kepercayaan itu harus dipakai untuk mendengar suara rakyat.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya para kandidat harus berjuang meyakinkan pemilih. Tidak ada seorang pun kandidat yang bisa otomatis memenangkan kontestasi dan mendapatkan jabatan," ucap Grace.
Pernyataan Djarot
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyindir banyaknya dukungan ke Bobby. Dia mempertanyakan faktor lain penyebab banjir dukungan untuk menantu Presiden Jokowi itu.
"Ya, jadi itu aja pertanyaan saya. Itu betul-betul karena faktor kapasitas dari Mas Bobby, atau karena faktor pengaruh dari mertuanya?" ujar Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).
Eks Gubernur-Wagub Jakarta itu menilai, saat ini yang tak kalah penting mendengarkan suara rakyat. Karena itu pula, PDIP masih ingin menyerap aspirasi dulu sebelum sampai pada keputusan mendukung siapa di Pilgub Jateng.
"Kita lebih banyak mendengarkan suara rakyat di sana menghendakinya seperti apa," kata politikus senior PDIP ini.
ADVERTISEMENT
Live Update