Green Recovery, Fokus Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa usai Pandemi Corona

4 Mei 2021 20:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Publikasi Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa secara virtual, Selasa (4/5). Foto: Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Publikasi Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa secara virtual, Selasa (4/5). Foto: Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia
ADVERTISEMENT
Kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia terus bergulir di berbagai bidang. Tahun ini, keduanya merilis laporan tahunan soal kerja sama antara Uni Eropa dengan Amerika Serikat yang bertemakan ‘Green Recovery’ atau ‘Pemulihan Hijau’.
ADVERTISEMENT
Publikasi yang bertajuk “Green Recovery: EU-Indonesia Partnership 2021” ini menyoroti pemulihan dari pandemi COVID-19 yang melanda dunia secara inklusif dan berkelanjutan. Hal ini, bagi Uni Eropa dan Indonesia, menjadi kunci prioritas pembangunan keduanya.
‘Team Europe’, atau Uni Eropa beserta negara-negara anggotanya, memiliki beragam program kerja sama dengan Indonesia di tahun 2021, dengan tujuan membangun ‘Agenda Hijau’ yang komprehensif.
Dalam agenda tersebut, diharapkan dapat tercakup lebih banyak investasi hijau, perdagangan, kerja sama dalam energi terbarukan dan ekonomi sirkular, dengan tujuan akhir antara Team Europe dan Indonesia, yaitu netralitas iklim.
"Tema 'Pemulihan Hijau' ini sangat penting bagi kita. Dalam beberapa tahun terakhir, Uni Eropa dan Indonesia telah membangun kerja sama yang kuat, pada topik-topik seperti perubahan iklim, mempromosikan energi terbarukan, smart cities atau Kota Cerdas, perhutanan, serta tata kelola lautan," ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, dalam konferensi pers virtual pada Selasa (4/5).
Peluncuran Publikasi Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa secara virtual, Selasa (4/5). Foto: Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia
Vincent Piket juga menyebutkan bahwa UE telah menyerahkan bantuan kepada Indonesia dalam penanganan COVID-19 hingga 200 juta Euro, atau setara dengan Rp 3,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari 200 juta Euro tersebut, sebanyak 20 juta Euro, atau Rp 342 miliar, dihibahkan kepada Indonesia. Sementara sisanya adalah dalam bentuk pinjaman demi membangun infrastruktur, seperti pembangunan Rumah Sakit di berbagai daerah di Indonesia.
“COVID-19 telah mengguncang perekonomian serta keberlanjutan seluruh negara di dunia dengan konsekuensi yang sangat buruk pada semuanya. Namun, dalam waktu yang sama, pandemi ini telah membentuk sebuah platform untuk kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dengan UE dan negara-negara anggota UE,” ujar Piket.
Selain itu, Kemenkes RI dan WHO juga meluncurkan sebuah program belakangan ini untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia serta meningkatkan kesiapsiagaan ancaman dari pandemi.
Vincent Piket juga menyatakan bahwa Team Europe memprioritaskan ‘Agenda Hijau’ dengan menyampaikan bantuan teknis bagi pemerintah Indonesia, serta menyampaikan dukungan terhadap masyarakat sipil, universitas, serta usaha-usaha.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap, kami dapat memastikan bahwa Indonesia dan UE dapat bangkit dari krisis kesehatan ini dalam cara yang ‘hijau’ dan berkelanjutan,” tutup Piket.