Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Greenpeace menyatakan, penghentian itu harus dilakukan. Sebab, pengiriman minyak itu dinilai membantu Presiden Rusia Vladimir Putin membiayai invasinya ke Ukraina.
Menurut Greenpeace, kapal tanker Ust Luga yang mereka hentikan aksi bongkar muatnya itu disewa oleh perusahaan minyak Rusia, Novatek.
"Saya terkejut bahwa Norwegia beroperasi sebagai pelabuhan bebas untuk minyak Rusia, yang kami tahu membiayai perang Putin," kata kepala Greenpeace Norwegia, Frode Pleym, dikutip dari AFP.
Kapal itu tengah membawa 95.000 ton bahan bakar menuju terminal Esso di tenggara Norwegia. Menurut situs Marine Traffic, kapal tanker datang dari sebuah kota di dekat Saint Petersburg.
Sejumlah aktivis melangsungkan aksinya dengan merantai diri mereka ke kapal itu. Aktivis lainnya yang menaiki kayak membentangkan spanduk bertuliskan 'minyak adalah bahan bakar perang'.
ADVERTISEMENT
Sebagian aktivis dikabarkan telah lebih dulu dihentikan polisi sebelum mengambil bagian dalam aksi.
Juru bicara perusahaan minyak Esso Norwegia, Anne Fougner, angkat bicara atas aksi Greenpeace tersebut. Fougner menyebut, pengiriman tersebut tidak terpengaruh oleh sanksi Barat terhadap Rusia.
Pasalnya, mereka menyetujui pengiriman itu bahkan sebelum Rusia menggencarkan agresinya. Fougner menegaskan, pihaknya juga tidak memiliki kerja sama lain dengan Rusia.
"Kontrak tersebut ditandatangani sebelum Rusia menginvasi Ukraina," kata Fougner.
"Esso Norwegia tidak memiliki kontrak lain untuk produk dari Rusia," tambahnya.
Norwegia memang bukan anggota Uni Eropa (UE). Namun, negara itu turut menjatuhkan nyaris semua sanksi yang dijatuhkan oleh UE sejak 18 Maret lalu.
Penulis: Sekar Ayu.