Greenpeace soal Penyebab Banjir Kalsel: Hutan Jadi Industri Sawit-Batubara

Penggundulan hutan itu dilakukan dalam rangka ekspansi industri ekstraktif yaitu sawit dan batubara.
"Penyebab deforestasi terbesar di Kalimantan saat ini sawit dan batubara," tuturnya kepada kumparan, Senin, (18/1).
Ia juga menambahkan, lokasi banjir di sejumlah daerah di Provinsi Kalsel berada di area Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dan DAS Maluka.
Dalam data yang dikumpulkan, tutupan hutan di area DAS Barito sudah di bawah 50%. Sementara DAS Maluka tidak sampai 1%.
Hal itu membuktikan bahwa ekspansi industri ekstraktif yang dilakukan secara masif telah menghancurkan daya tahan lingkungan terutama di Kalimantan Selatan.
Ia juga menyebut dampak kerugiannya tidak hanya faktor lingkungan namun juga menimbulkan kerugian ekonomi.
"Bencana yang kita saksikan saat ini adalah kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Alih-alih industri ekstraktif digadang-gadang menjadi prioritas ekonomi Indonesia, justru menimbulkan kehancuran ekologis," imbuhnya.
"Evaluasi dalam arti penghentian pemberian izin, karena dengan kondisi saat ini menunjukkan daya dukung lingkungan sudah tidak mampu," tuturnya.
Hingga saat ini, sedikitnya ada 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan yang terdampak banjir. Selain itu, ada 15 orang tewas akibat banjir ini.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...