Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gregor Haas yang Diinginkan Polri Diduga Anggota Kartel Sianola Meksiko
4 September 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Polisi Indonesia sangat menginginkan Gregor Johann Haas, gembong narkoba buronan BNN yang ditangkap pada 15 Mei 2024 di Filipina. Terbaru, Indonesia ingin menukar Haas dengan Alice Guo, buronan Filipina yang diciduk anggota Polri di Tangerang belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Haas adalah warga negara Australia berusia 46 tahun. Selama pelariannya di Filipina, dia memakai nama Fernando Tremendo Chimenea. Dia berhasil dibekuk aparat gabungan di Kota Bogo, Cebu, setelah Polri mengirim red notice ke Interpol.
Indonesia memburu Haas karena dia terlibat dalam pengiriman keramik lantai yang diisi lebih 5 kg zat metamfetamin — stimulan yang sangat adiktif, yang dilarang di Indonesia dan Filipina.
"Obat-obatan itu disita oleh pihak berwenang Indonesia yang kemudian berdasarkan kesaksian yang diperoleh dari kurir narkoba yang ditangkap bahwa paket-paket itu dikirim oleh Haas dari Guadalajara, Meksiko,” kata Komisaris Imigrasi Filipina Norman Tansingco dalam sebuah pernyataan pada 17 Mei 2024, dikutip dari Associated Press.
Tansingco menggambarkan Haas sebagai "buronan terkenal" karena diduga sebagai anggota kartel Sinaloa, sindikat kejahatan terorganisasi internasional besar yang berkantor pusat di Culiacan, Sinaloa, Meksiko yang mengkhususkan diri dalam kegiatan perdagangan narkoba dan pencucian uang.”
Setelah penangkapan Haas di Filipina, saat itu dikabarkan dia akan diekstradisi ke Indonesia untuk selanjutnya diadili. Namun, sampai kini ekstradisi itu belum kunjung terlaksana, belum diketahui penyebabnya. Polri menyebut "masih dinegosiasikan".
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya polisi menangkap Alice Guo di Tangerang pada Selasa (3/9). Alice Guo adalah mantan wali kota yang sedang diburu Filipina. Di negaranya, perempuan ini dijerat pasal pencucian uang.
Polri meminta Filipina membarter Alice Guo dengan buronan BNN Gregor Johann Haas, yang diduga anggota kartel Sinaloa itu.
Sekilas Kartel Sinaloa
Kartel Sinaloa adalah salah satu kartel tersohor di Meksiko. Selain coba diberangus oleh aparat Meksiko, kartel Sinoloa juga terlibat perang antarkartel di sana, yang memicu ribuan kematian.
Dikutip dari BBC, wilayah kekuasaan kartel Sinaloa hampir seluruh bagian barat laut Meksiko.
Pemerintah Amerika Serikat menyebut kartel Sinaloa sebagai penyelundup narkotika terbesar di dunia.
Kartel Sinaloa didirikan oleh Joaquain "El Chapo" Guzman pada akhir 1980-an.
Saat masa jayanya, El Chapo menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Kisah hidupnya sudah berulang kali dijadikan film dan buku.
ADVERTISEMENT
Beberapa pejabat AS menyatakan, kartel Sinaloa adalah penyelundup narkotika terbesar ke negeri Paman Sam.
Selain menyelundupkan narkotika, kartel Sinaloa bertanggung jawab atas penculikan, pembunuhan, dan pembantaian di Meksiko.
Kelompok ini disebut-sebut mempunyai persediaan senjata besar, termasuk roket, pelontar granat, dan AK-47 berlapis emas yang dimiliki pribadi oleh El Chapo.
Pada 2019, El Chapo ditangkap dan divonis penjara seumur hidup di Amerika Serikat.
Meski El Chapo berada di balik bui, kartel Sinaloa masih memegang pengaruh dan kekuatan besar terutama di barat laut Meksiko.
Mereka bahkan sudah mempunyai cabang di beberapa kota besar dunia seperti New York sampai Buenos Aires.
Saat ini, kartel Sinaloa dipimpin oleh anak-anak El Chapo, yaitu Ovidio Guzmán Lopez, Ivan Archivaldo GUzman, dan Jesus Alfredo GUzman. Mereka dikenal sebagai Los Chapitos, bagian dari kepemimpinan kartel Sinaloa setelah penangkapan dan ekstradisi ayah mereka.
ADVERTISEMENT