Gubernur Bali: Semua Desa-Kelurahan di Denpasar Kena Corona, Parah dan Berbahaya

3 Juli 2020 16:12 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Dinas Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (2/10/2019). Foto: Denita Br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Dinas Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (2/10/2019). Foto: Denita Br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan secara singkat tren penularan virus corona di 8 kabupaten dan 1 kota di Pulau Dewata, Jumat (3/7).
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Koster menyoroti kasus transmisi lokal virus corona di Kota Denpasar yang menyasar orang tanpa gejala (OTG). Menurutnya, kondisi ini cukup parah dan berbahaya karena semua wilayah terkena, sehingga Kota Denpasar menjadi zona merah COVID-19.
Tim medis melakukan penanganan terhadap seorang pasien saat simulasi penanganan pasien virus Corona di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali. Foto: Antara/Fikri Yusuf
Saat ini, ada 630 orang dinyatakan positif di Kota Denpasar, dengan rincian 224 pasien telah sembuh, 395 masih dirawat dan 11 orang meninggal. Koster akan mengumpulkan pejabat daerah Kota Denpasar untuk membahas percepatan penanganan pandemi ini.
Dia tak ingin kasus virus corona ditangani dengan santai, hanya sebatas diskusi. Dia ingin pejabat daerah bisa mengambil tindakan cepat memutus penyebaran virus corona.
"Agar penanganannya lebih cepat, lebih tegas, dan lebih berani dengan melihat peta wilayah. Menghadapi situasi ini bisa dengan lala lele (ungkapan untuk santai), dengan wacana dengan diskusi, jadi harus cepat dan tepat berdasarkan data," kata Koster.
Pecalang atau petugas keamanan adat Bali melakukan pengawasan terkait pencegahan virus corona. Foto: Antara/Fikri Yusuf
Selain Kota Denpasar, Koster juga meminta pejabat daerah Kabupaten Gianyar mulai gencar melakukan rapid test. Sebab, per Rabu (2/7), ada 22 orang dinyatakan positif virus corona yang diduga terinfeksi dari klaster Pasar Galiran di Kabupaten Klungkung, dan menyebar ke keluar daerah.
ADVERTISEMENT
"Ternyata salah satu sumbernya ada pedagangnya jualan di pasar Galiran di Klungkung. Ini yang melebar ke Karangasem, ke Bangli dan ke Gianyar. Saya minta cepat tangani dari daerah mana itu, dan segera rapid test," terang Koster.
Pecalang memeriksa sejumlah warga yang melintas di Tabanan, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Dia juga menginstruksikan seluruh kepada daerah terutama di kawasan zona merah, seperti Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung dan Badung mengajukan bantuan ke Pemprov Bali terkait pengadaan kit rapid test, tenaga kesehatan, atau dana penanganan COVID-19 jika diperlukan.
Sementara itu, Koster menganggap pengendalian penyebaran virus corona di Kabupaten Tabanan, Jembrana, Buleleng, dan Karangasem sudah baik. Hal ini karena kepala daerah bertindak cepat dan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
"Yang berat ini Kota Denpasar, Klungkung, Badung dan Gianyar. Kalau dia bekerja, saya yakin akan selesai. Karena saya mem-back-up penuh, kalau perlu rapid test, kalau perlu puluhan ribu, saya akan kasih. Kalau kurang tenaga medis saya akan kasih tenaga medis. Kalau kurang uang kita kasih uang. Tapi tentu harus dengan komunikasi yang baik koordinasi cepat dan cepat bertindak," kata dia.
ADVERTISEMENT
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona