Gubernur Florida Desak Saudi Tanggung Jawab soal Penembakan Tentara

7 Desember 2019 10:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naval Air Station Pensacola, di Pensacola, Florida. Foto: REUTERS/Michael Spooneybarger
zoom-in-whitePerbesar
Naval Air Station Pensacola, di Pensacola, Florida. Foto: REUTERS/Michael Spooneybarger
ADVERTISEMENT
Gubernur Florida, Ron DeSantis, mendesak pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab soal insiden penembakan yang dilakukan seorang tentara Saudi, Mohammed Saeed Alshamrani, di pangkalan Angkatan Laut Pensacola, Florida, Amerika Serikat, Jumat (6/12).
ADVERTISEMENT
"Jelas pemerintah Arab Saudi perlu memperbaiki keadaan bagi para korban ini. Dan saya pikir mereka akan berhutang di sini mengingat ini adalah salah satu dari mereka," jelas DeSantis dikutip AFP, Sabtu (7/12).
Ilustrasi penembakan. Foto: Pixabay
DeSantis mengatakan, penyerangan yang dilakukan seseorang berkewarganegaraan Saudi tak hanya terjadi kali ini saja. Pada 11 September lalu, 15 dari 19 pria Saudi terlibat dalam sebuah serangan.
Beberapa di antaranya merupakan siswa sekolah penerbangan sipil di Florida. Ia pun menyayangkan adanya insiden-insiden semacam ini.
"Jelas akan ada banyak pertanyaan tentang individu ini menjadi warga negara asing, menjadi bagian dari angkatan udara Saudi dan kemudian berada di sini berlatih di tanah kami," kata DeSantis.
Bunga dan pesan di jembatan masuk setelah seorang anggota Angkatan Udara Saudi jadi korban penembakan di Naval Air Station Pensacola, di Pensacola, Florida. Foto: REUTERS/Michael Spooneybarger
Mohammed Saeed Alshamrani merupakan seorang anggota Angkatan Udara Saudi. Ia merupakan satu dari ratusan tentara asing yang tengah berlatih di pangkalan Angkatan Laut Pensacola.
ADVERTISEMENT
Alshamrani secara tiba-tiba melepaskan tembakan di sebuah ruang kelas yang tengah ada pelatihan militer. Padahal berdasarkan peraturan militer AS, seorang tentara yang tengah berlatih di wilayah AS dilarang membawa senjata.
Akibat kejadian ini, empat orang tewas, termasuk pelaku, dan 8 orang lainnya terluka, termasuk 2 kepala polisi setempat yang terlibat baku tembak dengan pelaku. Hingga kini, belum diketahui identitas para korban dan motif pelaku melakukan penyerangan.