Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Gubernur Lemhannas Luncurkan Buku Transformasi Perang Darat 2045
27 April 2022 12:16 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Lab 45 bekerja sama dengan Lemhanas dan TNI AD menerbitkan buku berjudul 'Transformasi Perang Darat 2045'. Buku ini merupakan naskah akademik yang berisi informasi transformasi pertahanan untuk membantu ketahanan Indonesia pada 2045.
ADVERTISEMENT
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengungkapkan, buku tersebut dibuat ketika Presiden Jokowi pada HUT ke-76 TNI meminta dilakukannya transformasi pertahanan untuk membantu ketahanan Indonesia pada 2045. Selain itu, perkembangan perang yang semakin berubah sesuai zaman juga menjadi latar belakang ditulisnya naskah akademik ini.
"Sekarang kita ada di perang generasi 5. Kalau dulu Napoleon perang generasi 1, lalu Hitler perang generasi 2, sempat punya kekhawatiran tentang nuklir itu perang generasi 3, perang generasi 4 yang asimetrik, yang gerilya itu perang generasi 4. Lalu sekarang perang generasi 5 ini berat di teknologi. Jadi perangnya berubah terus," kata Andi dalam peluncuran buku yang diunggah di YouTube Lab 45, Rabu (27/4).
Andi mengungkapkan buku tersebut terbagi jadi 3 bagian utama. Bab 2 berisi kerangka akademik, mulai dari kajian pertahanan dan kajian militer. Sementara Bab 3 berisi berbagai data, mulai dari data tentang operasi militer hingga tentang alutsista.
ADVERTISEMENT
"Kami terbantu banyak dengan Mas Putranto (Asisten Khusus Menhan Matra Darat Bidang Alutsista, Letjen Purn AM Putranto) yang memberikan kami akses ke beberapa dokumen termasuk sejarah, sehingga mampu melengkapi data itu. Lalu Bab 4 tawaran transformasinya. Yaitu saya dan penulis lain menawarkan transformasi angkatan darat sampai 2045," tuturnya.
Melalui buku ini, diharapkan prajurit TNI dan masyarakat mendapatkan gambaran mengenai pentingnya Indonesia untuk mengadopsi perkembangan terkini agar keuatan pertahanannya terus relevan.
Harapan yang sama juga disampaikan Asisten Khusus Menhan Matra Darat Bidang Alutsista, Letjen TNI (Purn) A.M Putranto. Menurut dia, perkembangan peperangan di masa depan harus diketahui semua kalangan. Sehingga seluruh pihak memiliki rasa militansi dan keingintahuan terkait apa yang bisa dilakukan pertahanan Indonesia ketika dihadapkan dengan pertahanan negara lain.
ADVERTISEMENT
"Diharapkan dengan konflik dari negara-negara lain yang cukup memiliki dimensi yang tinggi, spektrum yang tinggi akan membuat persaingan di negara-negara lain bagaimana masing-masing untuk menjaga supaya negaranya menjadi kekuatan yang lebih dari negara lain," ujar Putranto.
Sementara KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman memuji buku 'Transformasi Perang Darat 2045' karena memiliki informasi yang akurat, lengkap, dan relevan terkait perkembangan perang di masa depan. Menurut dia, buku ini bisa menjadi pegangan prajurit dan masyarakat untuk mempersiapkan pertahanan yang baik ke depan.
"Seperti yang dibicarakan sebelumnya, upaya pertahanan kedaulatan bangsa di masa depan akan berbeda dengan yang sebelumnya. Dan bangsa Indonesia harus siap untuk menghadapinya. Bukan hanya jenderal-jenderal militer saja, tapi juga orang awam kebanyakan. Semua perlu tahu apa yang perlu dihadapi ketika menyangkut pertahanan negara, terutama anak-anak muda," kata Dudung.
ADVERTISEMENT
Buku Dilengkapi Ilustrasi
Hal lain yang membuat buku akademik ini berbeda karena didominasi dengan ilustrasi, tidak seperti buku pada umumnya. Gubernur Lemhannas Andi mengatakan, ide tersebut didapatkan ketika sedang berada di Akmil untuk mengikuti kegiatan prajurit di sana.
"Saya waktu mereka lari, baris segala macam, saya enggak ikut, hanya ngelihat saja. Tapi waktu di [pukul] setengah 2 saya kelelahan luar biasa, ngantuk. Saya pikir saya saja ngantuk, bagaimana mereka, ya? Jadi kalau mereka, kan, ditempa supaya memiliki militansi, tidak patah semangatnya, mengalahkan kelelahan fisik. Tapi saya sebagai dosen mikirnya apa yang bisa diserap, ya? Apa yang ingin saya sampaikan," ungkapnya.
Andi kemudian berpikir untuk membuat materi yang menarik dan mudah ditangkap. Apalagi anak-anak muda generasi Y dan Z lebih suka menyerap informasi jika ada visualnya.
ADVERTISEMENT
"Generasi Y, generasi Z, kelompok milenial tampaknya menyerap informasi itu harus memanfaatkan semua indera. Melihat, visual, membaca teksnya, dan juga mendengar. Semakin kita menggunakan semua indera, semakin mudah kita menyerap informasi. Itulah generasi sekarang," ujarnya.
Putranto juga menyebut buku tersebut berbeda dari yang lain. Diharapkan dengan pengemasan yang berbeda, anak-anak muda bisa tertarik membacanya.
"Di samping kita bisa melihat gambaran secara umum, tapi referensi cukup lengkap dan yang paling penting saya berharap sosialisasi. Ini akan memberikan ke siswa, siswa angkatan, kepolisian, ini salah satu untuk institusi dan juga untuk kuliah-kuliah umum," pungkas Putranto.