Gubernur Montana AS Dikecam karena Berlibur saat Daerahnya Banjir Bandang

18 Juni 2022 12:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tingkat air yang tinggi di Sungai Gardner mengikis Jalan Masuk Utara Taman Nasional Yellowstone, tempat taman ditutup karena banjir besar, longsoran batu, kondisi yang sangat berbahaya di dekat Gardiner, Montana, AS , Senin (13/6/2022). Foto: National Park Service/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tingkat air yang tinggi di Sungai Gardner mengikis Jalan Masuk Utara Taman Nasional Yellowstone, tempat taman ditutup karena banjir besar, longsoran batu, kondisi yang sangat berbahaya di dekat Gardiner, Montana, AS , Senin (13/6/2022). Foto: National Park Service/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Montana, Greg Gianforte, menghadapi kecaman berkat berlibur saat banjir bandang melanda Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/6/2022).
ADVERTISEMENT
Taman tersebut membentang melintasi Negara Bagian Wyoming, Montana, dan Idaho. Gelombang air telah menerjang jalanan, jembatan, dan fasilitas lainnya dalam wilayah tersebut.
Komunitas-komunitas kecil di bagian selatan mengadang kerusakan meluas. Banjr juga mengancam pemutusan aliran air bersih ke kota terbesar negara bagian itu, yakni Billings.
Namun, Gianforte tidak menunjukkan batang hidungnya selama bencana tersebut berlangsung. Montana telah mengeluarkan deklarasi bencana dengan mengutip Gianforte.
Tetapi, tanda tangan yang muncul dalam dokumen itu ialah milik Letnan Gubernur Montana, Kristen Juras.
Kantor Gianforte kemudian mengakui, dia sedang berlibur bersama istrinya di Italia. Pada Kamis (16/6/2022), Gianforte baru kembali ke Montana.
Berbagai pihak lantas mendera Gianforte dengan kecaman keras. Mereka mengkritik keputusannya untuk tidak pulang lebih cepat dan menyembunyikan keberadaannya selama keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
"Dalam momen bencana dan ketidakpastian ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Gianforte dengan sengaja membuat orang-orang Montana tidak kebingungan tentang di mana dia berada dan siapa yang sebenarnya sedang memegang pimpinan," ujar direktur eksekutif Partai Demokrat Montana, Sheila Hogan, dikutip dari AP News, Sabtu (18/6/2022).
Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
Kantor Gianforte bersikeras membela tindakannya. Pihaknya mengatakan, Gianforte tetap menerima pengarahan tentang banjir itu selama meninggalkan kantor.
Komisaris di Carbon County, Scott Miller, mengatakan bahwa dia juga masih bisa menghubungi sang gubernur melalui telepon. Miller menegaskan, pemerintah negara bagian tidak mengabaikan tugasnya.
"Fakta bahwa gubernur sedang berlibur—tidak ada masalah," kata Miller.
"Itulah mengapa Anda memiliki orang-orang di kabinet Anda," lanjut dia.
Kendati demikian, pembelaan itu tidak meredakan olokan para kritikus Gianforte.
ADVERTISEMENT
"Ketika Anda bekerja dalam sektor pelayanan publik, ada hal-hal yang menjadi preseden, dan ini cukup penting," kata Senator Demokrat AS dari Montana, Jon Tester.
Gianforte kemudian mengunjungi zona banjir pada Jumat (17/6/2022). Namun, dia tidak membahas ketidakhadirannya. Gianforte justru hanya mengimbau pengunjung untuk tetap datang ke Yellowstone.
"Ada pesan yang sangat sederhana untuk orang-orang yang telah merencanakan perjalanan ke Taman Yellowstone: Kami buka. Anda harus datang. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di Montana," ujar Gianforte.
"Vitalitas komunitas kami bergantung pada [kunjungan], dan keluarga Anda membutuhkan apa yang kami miliki di Montana," imbuh dia.
Bison di Taman Nasional Yellowstone Foto: Shutter stock
Banjir telah menyapu jalanan dan menutupi seluruh taman nasional tersebut. Bencana itu juga mengancam komunitas yang bertempat di pinggiran taman. Mereka bergantung erat pada turis yang berkunjung.
ADVERTISEMENT
Pejabat Yellowstone mengatakan, pihaknya dapat membuka kembali ujung selatan taman itu pada pekan depan. Tetapi, pintu masuk utara di Montana mungkin akan ditutup sepanjang musim panas.
Bencana tersebut bukan insiden pertama yang mengantarkan Gianforte ke dalam laman utama pemberitaan. Pria berusia 61 tahun itu turut menjadi pusat perhatian dalam pemilu pada 2017.
Pasalnya, Gianforte membanting tubuh seorang reporter sehari sebelum memenangkan kursi di Kongres.
Gianforte lalu menyesatkan para penyelidik dalam kasus itu. Namun, dia kemudian mengaku bersalah atas serangan tersebut.