Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Polda Sulsel merazia buku-yang memuat Marxisme dan komunisme di toko buku dan mal. Hal ini dilakukan sebagai tindaklanjut dari aksi sweeping yang dilakukan ormas Brigade Muslim Indonesia (BMI) terhadap buku-buku Marxisme dan komunisme di Makassar.
ADVERTISEMENT
Merespons kejadian ini, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengaku akan memanggil ormas tersebut terkait sweeping yang dilakukan. Menurutnya, tindakan razia atau sweeping tak bisa dilakukan begitu saja.
"Kita sekarang lagi mau memanggil ormasnya itu, BMI. Kita mau sampaikan, itu kan ada aturan, tidak bisa semena-mena seperti itu," ujar Nurdin saat ditemui di DPP PDIP, Jakarta, Senin (5/8).
Namun, dia belum memutuskan sanksi apa yang akan diberikan kepada BMI terkait hal ini. Yang jelas, dia menegaskan sweeping ini tak boleh lagi terjadi tanpa sepengetahuan polisi dan pemprov.
"Ya nanti kita lihat. Ini karena tidak paham saja saya kira. Kita tidak ingin itu terjadi lagi," kata dia.
Dilansir Makassar Indeks --1001 media partner kumparan, BMI melakukan aksi sweeping buku Marxisme dan komunisme di toko buku Gramedia Trans Mall, Makassar, pada pukul 16.00 WITA, Sabtu (3/8).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti sweeping itu. Menurutnya, polisi melibatkan ahli untuk menentukan apakah buku-buku tersebut dikategorikan mengandung paham komunisme atau tidak.
"Untuk menyikapi itu, jelas kami sarankan ke Brigade Muslim jika menemukan buku Marxisme dan paham komunis agar diserahkan ke polisi segera," kata Dicky dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/8).