Gudang 'Oplos Elpiji' di Bali yang Terbakar itu Ternyata Pernah Didatangi Polisi

10 Juni 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gudang LPG di Bali terbakar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gudang LPG di Bali terbakar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gudang yang diduga sebagai tempat pengoplosan elpiji sempat didatangi beberapa petugas kepolisian dari Polda Bali sebelum terbakar pada Minggu (9/6). Petugas datang pada akhir tahun 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Gudang itu terletak di Jalan Kargo Taman I No. 89, Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali.
Namun, beberapa personel polisi yang datang tidak sempat masuk ke dalam gudang lantaran dalam kondisi tertutup. Polisi juga sempat bertanya tentang gudang itu kepada warga setempat bernama Panji Sani Darusman (34).
"Pernah bapak dan ibu polisi datang, sempat nanya-nanya juga ke saya. Mereka pakai mobil hitam doff tulisan Polda Bali. Kalau nggak salah ingat sekitar tahun lalu," katanya kepada wartawan, Senin (10/6).

Lebih Sering Tertutup

Darusman mengaku tidak mengetahui secara mendalam isi dan aktivitas yang terjadi di dalam gudang itu. Hal ini karena gudang itu lebih sering tertutup.
Dari pengamatannya, pintu gudang terbuka saat truk dan pikap tabung gas elpiji keluar masuk. Dalam sehari, kurang lebih sepuluh kendaraan keluar masuk gudang.
ADVERTISEMENT
"Yang saya tahu, tiap hari itu truk, pikap, mondar-mandir masuk bawa gas, keluar bawa gas, karena memang saya nggak pernah lihat pintu (gerbangnya) terbuka. Selalu tertutup dan terkunci dari luar," kata dia.

Diduga Sudah 5 Tahunan

Gudang LPG di Bali terbakar. Foto: Dok. Istimewa
Panji menduga gudang elpiji tersebut sudah beroperasi kurang lebih lima tahun. Namun, dia tidak pernah diperkenankan membeli gas di gudang itu.
"Kemarin lagi langka-langkanya gas pun, saya sempat nanya bisa nggak saya beli, nggak ada pak, nggak bisa," katanya.

18 Orang Terluka

Pihak Pertamina Patra Niaga wilayah Bali telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan hasil pengecekan menyatakan bahwa elpiji 3 kg yang diduga menjadi tempat pengoplosan tersebut bukan merupakan agen atau pangkalan elpiji milik Pertamina.
ADVERTISEMENT
"Diduga tempat tersebut merupakan tempat praktik pengoplosan dengan didapati tabung 3 kg, 12 kg, dan 50 kg di TKP," kata Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Minggu (9/6).
Sebagai ilustrasi: Sejumlah barang bukti gas elpiji 3 kg yang dikurangi isi volume hasil temuan Kemendag ditampilkan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Satria, Jakarta, Senin (27/5/2024). Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
Dalam peristiwa ini, 18 orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Adapun data identitas para korban tersebut yakni, Wiri Sumardi (35), Ahmad Tamyis Mujaki (25), Danu Sembara (31), dan Suherminadi (47). Keempatnya dirawat di RSUD Mangusada Badung.
Sebanyak 8 orang dirawat di RSUP Prof Ngurah (Sanglah) Denpasar, yakni Eko Budi Santoso, Robiaprianus Amput, Ernus, Yolla Aldy, Mohamad Sofyan, Yudis Aldyanto, Purwanto, dan Didik Suryanto.
Yoga Wahyu Pratama (24), M. Umar Effendi (34), dan Edi (34), dirawat di RS Surya Husada Ubung Kaja, Denpasar.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, satu orang korban bernama Katiran dirawat di RSUD Wangaya. Sementara, dua orang lainnya bernama Yudi dan Diki dirawat di RS Bali Med Denpasar.