Gunarti Menangis di Balik Pilar Istana Negara

22 Maret 2017 14:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gunarti menangis tak bisa bertemu Jokowi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gunarti menangis tak bisa bertemu Jokowi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Gunarti tidak ikut bersalaman dan berfoto bersama Presiden Jokowi. Berbeda dengan para anggota Aliansi Masyarakat Adat yang lainnya yang berpose bersama Presiden.
ADVERTISEMENT
Gunarti bersembunyi di balik pilar Istana Negara. Dia menangis, air matanya jatuh di bahu rekannya, Rabu (22/3). Presiden tidak melihat Gunarti menangis karena terhalangi pilar.
Tidak diketahui persis mengapa air mata Gunarti, perwakilan masyarakat adat Kendeng ini tumpah. Sebelumnya dia ikut semua rangkaian prosesi acara. Presiden memang menerima rombongan Aliansi Masyarakat Adat, selama 1 jam 30 menit sejak pukul 12.15 WIB.
Saat itu acara diisi sambutan dan kemudian giliran Presiden berpidato. Selesai berpidato, Presiden berjalan kembali ke kursinya. Gunarti yang dilewati Jokowi spontan berdiri, sama seperti yang lainnya.
Presiden berfoto bersama aliansi masyarakat adat (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden berfoto bersama aliansi masyarakat adat (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Telapak tangan Gunarti mengambil sikap seperti bersalaman. Tapi mungkin karena salah paham, seorang pengawal Presiden menghalangi. Sesuai protokoler salaman memang ada waktu khusus.
ADVERTISEMENT
Ketika acara berlanjut ke foto bersama dan bersalaman dengan Presiden, Gunarti tidak terlihat. Wartawan mencari tahu, dan ternyata Gunarti terisak dengan ditemani rekannya.
Sayangnya belum ada keterangan dari Gunarti yang juga kerabat Gunretno, aktivis masyarakat Kendeng.