Guntur Romli Bela Ganjar Muncul di Video Azan: Apa Salah Mengajak Orang Salat?

11 September 2023 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menangis saat berpamitan dengan rakyat Jawa Tengah di acara 'Pesta Rakyat Terima Kasih Jawa Tengah' di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa (5/9/2023) sore. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menangis saat berpamitan dengan rakyat Jawa Tengah di acara 'Pesta Rakyat Terima Kasih Jawa Tengah' di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa (5/9/2023) sore. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo menjadi sorotan setelah dirinya muncul di tayangan azan Magrib di stasiun televisi swasta milik MNC Group. Atas hal tersebut, sejumlah masyarakat mengaitkan dengan politik identitas.
ADVERTISEMENT
Ketua Relawan Ganjarian Spartan, Guntur Romli, ikut memberikan tanggapannya. Menurutnya, munculnya Ganjar dalam iklan azan tersebut bukanlah politik identitas, melainkan sebuah identitas politik.
“Adanya video Ganjar Pranowo di azan salat Maghrib di televisi-televisi tidak bisa disebut permainan politik identitas, tapi bisa saja disebut ekspresi identitas keagamaan Ganjar Pranowo sebagai seorang muslim,” kata Guntur dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/9).
“Identitas politik berbeda dengan politik identitas yang mengeksploitasi identitas politik untuk memecah belah. Untuk mengunggulkan salah satu dan merendahkan yang lain,” imbuhnya.
Guntur Romli saat diwawancarai wartawan. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Eks politikus PSI yang kini menyeberang ke PDIP itu mengatakan, politik identitas adalah hal yang wajar dan tak perlu dijadikan bahan gunjingan apalagi didiskriminasi. Ia menyebut Ganjar sebagai muslim juga menghargai agama-agama lain. Ia mencontohkan Ganjar yang berdialog dengan tokoh dari lintas agama.
ADVERTISEMENT
“Politisi yang muslim sah-sah saja untuk menunjukkan identitas ke-Islaman dia, apalagi Indonesia bukan negara sekuler, bukan negara yang anti-agama,” ucap Guntur.
“Lagi pula, apa salah Ganjar Pranowo mengajak orang salat? Karena azan adalah panggilan untuk salat,” tutup dia.
Video Ganjar di azan maghrib itu muncul di stasiun televisi milik MNC Group. Pemilik MNC Group adalah Harry Tanoesoedibjo yang juga Ketum Partai Perindo, salah satu anggota koalisi Ganjar.
Dalam video tersebut, terlihat tayangan azan Magrib dibuka dengan pemandangan alam. Lalu, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat di sebuah masjid. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung bernuansa batik.
Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang masuk ke masjid. Tak hanya itu, Ganjar muncul saat sedang melakukan wudu hingga salat dan duduk di saf depan.
ADVERTISEMENT
Terkait tayangan azan itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga sudah buka suara. "Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut," kata Komisioner KPI bidang Pengawasan, Aliyah, melalui pesan singkat kepada kumparan, Minggu (10/9).
Anggota Bawaslu Puadi (kiri) bersama Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kanan) memberikan keterangan pers terkait laporan tentang dugaan pelanggaran pemilu oleh Anies Baswedan, di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (29/9/2022). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Selain KPI, Bawaslu menyoroti hal tersebut. Anggota Bawaslu RI, Puadi, menyebut saat ini pihaknya akan melakukan penelusuran dugaan pelanggaran.
"Anggap saja ini informasi awal. Bawaslu akan melakukan penelusuran terkait kasus tersebut," kata Puadi.
"Yang jelas TV Ini kan menggunakan frekuensi publik dan belum saatnya berkampanye. Intinya begitu," ujar dia.