Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Gunung Agung Erupsi Lagi, Aktivitas Bandara Denpasar dan Lombok Normal
15 Januari 2018 9:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Gunung Agung kembali erupsi pada Senin (15/1) pukul 07.23 WITA. Gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, tersebut kali ini mengeluarkan asap erupsi berwarna kelabu setinggi 2.000 hingga 2.500 meter di atas puncak.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan erupsi disertai asap dan abu vulkanik ini mengarah ke timur laut. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kata dia, erupsi hanya sesaat dan tidak menerus.
"Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan kegempaan dan tremor menerus. Status awas (level IV) dengan rekomendasi daerah berbahaya adalah di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/1).
Dia mengimbau masyarakat tak beraktivitas di radius 6 km dari puncak. Namun, di luar radius tersebut ia menyatakan aman.
Erupsi kali ini juga tak mempengaruhi aktivitas Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar dan Bandara Lombok. Pasalnya, Sutopo mengatakan, sebaran abu vulkanik tidak ada yang mengarah ke bandara.
ADVERTISEMENT
"Hujan abu vulkanik tipis dilaporkan jatuh di beberapa desa seperti di Desa Kesimpar, Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal. Masyarakat melihat erupsi Gunung Agung juga tidak panik," ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan tetap melakukan sosialisasi terkait kesiapsiagaan kepada masyarakat terkait aktivitas Gunung Agung ini.
"Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi erupsi susulan. Pantauan PVMBG melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cukup tinggi," imbau Sutopo.
Lebih lanjut, dia menerangkan, saat ini jumlah pengungsi masih tercatat 47.268 jiwa. Mereka mengungsi di 229 titik pengungsian.