Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![Gunung berapi La Soufriere setelah meletus di pulau Karibia timur St. Vincent. Foto: Robertson S. Henry/REUTERS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1617996843/ng5dfnnoizrjpuvxyop7.jpg)
ADVERTISEMENT
Sebuah gunung berapi di Saint Vincent dan Grenadines yang tidak aktif selama beberapa dekade, La Soufriere, meletus pada Jumat (9/4) waktu setempat. Akibatnya, puluhan ribu warga di negara Kepulauan Karibia tersebut dievakuasi ke tempat yang aman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Organisasi Manajemen Darurat Nasional Saint Vincent menyatakan, tinggi kolom abu imbas letusan Gunung La Soufriere mencapai 6 km. Sedangkan berdasarkan video yang tersebar di media sosial, nampak kolom abu berbentuk seperti bola-bola yang membumbung tinggi ke langit.
"Tolong segera tinggalkan zona merah. La Soufriere telah meletus. Hujan abu tercatat sampai Bandara Internasional Argyle," kata Organisasi Manajemen Darurat Nasional. Adapun lokasi bandara dan Gunung La Soufriere berada di ujung yang berlawanan dari negara yang memiliki panjang sekitar 18 mil atau hampir 30 km itu.
Gunung La Soufriere -dalam bahasa Prancis memiliki arti 'tambang belerang- memiliki tinggi 1.234 meter. Gunung itu terakhir kali meletus pada 1979 dan letusan terbesarnya terjadi lebih dari seabad yang lalu, tepatnya pada 1902. Ketika itu, letusan Gunung La Soufriere menewaskan lebih dari 1.000 orang.
ADVERTISEMENT
Menurut para ilmuwan di University of the West Indies, kemungkinan Gunung La Soufriere akan meletus selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
"Begitu ada satu letusan eksplosif, kemungkinan besar letusan lain dapat terjadi," kata Pusat Penelitian Seismologi University of the West Indies.
Sementara itu Perdana Menteri Saint Vincent, Ralph Gonsalves, mulai mengeluarkan perintah evakuasi pada Kamis (8/4) malam untuk penduduk di zona merah yang jumlahnya mencapai 16 ribu orang. Sedangkan total populasi Saint Vincent mencapai 100.000 penduduk
"Orang-orang yang tinggal di zona merah sangat disarankan untuk mengemas sejumlah barang pribadi, mengamankan rumah dan hewan Anda, dan bersiap untuk segera dievakuasi," kata polisi dalam sebuah pernyataan setelah letusan.
Adapun Royal Caribbean International dan Celebrity Cruises mengirim 2 kapal untuk membantu upaya evakuasi. Sementara itu Gonsalves mengatakan 2 kapal lagi dari perusahaan kapal pesiar Carnival juga sedang dalam perjalanan.
Warga yang dievakuasi akan dibawa ke tempat penampungan di tempat lain di wilayah Kepulauan Karibia yang menawarkan bantuan, seperti Barbados dan Saint Lucia.
ADVERTISEMENT
Direktur Kantor Layanan Bencana Nasional Antigua dan Barbuda, Philmore Mullin, mengatakan pihaknya siap menerima pengungsi dari Saint Vincent. Dia mengatakan antara 12.000 dan 15.000 orang telah keluar dari zona merah.
"Jika letusan terus menerus dalam waktu yang lama akan mengubah hidup mereka. Dan, tergantung pada jenis letusan, mereka mungkin tidak dapat kembali ke rumah selama bertahun-tahun," ucapnya.