Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Gunung Lewotobi 2 Kali Erupsi, Dentuman Keras Terdengar di 5 Kabupaten di NTT
20 Maret 2025 23:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur erupsi pada Kamis (20/3). Tercatat ada 2 kali erupsi hingga pukul 20.30 WITA.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), erupsi terjadi pukul 07.53 WITA dan pukul 20.26 WITA.
Erupsi pertama, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi kurang lebih 52 detik.
Sedangkan erupsi kedua, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak atau atau kurang lebih 1.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu dalam erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 11 detik.
Dentuman Keras Terdengar di 5 Kabupaten
Selain itu, dilaporkan erupsi hari ini mengeluarkan dentuman keras. Laporan dentuman erupsi Gunung Lewotobi pukul 22.56 WITA terdengar di 5 kabupaten NTT, yakni:
ADVERTISEMENT
Status Level III Siaga
PVMBG menuturkan, status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini adalah level III Siaga.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral Barat Daya-Utara-Timur Laut sejauh 6 km.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki harus mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.