Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 10 Km

8 November 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan asap vulkanik yang diabadikan dari di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (7/11/2024). Foto: Mega Tokan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan asap vulkanik yang diabadikan dari di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (7/11/2024). Foto: Mega Tokan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi pada Jumat (8/11) siang. Erupsi terjadi sebanyak dua kali.
ADVERTISEMENT
Kepala PVMBG, Hadi Wijaya, menjelaskan erupsi pertama terjadi pada pukul 13.55 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 4 ribu meter. Selang semenit kemudian, erupsi yang lebih besar terjadi.
"Kemudian tiba-tiba ada suara bergemuruh di pukul 13.56, satu menit kemudian, dan ternyata itu adalah abu vulkanik yang tingginya mencapai 8-10 kilometer," kata Hadi dalam jumpa pers virtual.
Hadi menjelaskan, akibat erupsi ini, sebanyak 8 petugas yang berjaga di pos pengamat harus mengungsi. Pengungsian terdekat berjarak 8 kilometer dari titik erupsi.
"Selain erupsi yang abu vulkanik, ternyata mengandung pasir dengan ketebalan yang cukup pekat, dan ketebalan itu dirasakan juga sampai di tempat pengungsian terakhir teman-teman pengamat di 8 kilometer," ujar dia.
Dengan adanya erupsi ini, Hadi menyebut, kini pihaknya masih mempertimbangkan untuk memperluas zona aman yang semula radius 8 kilometer menjadi 9 kilometer.
ADVERTISEMENT
"Jadi sementara radius 7 kilometer, kemudian sektoralnya yang arah barat daya dan barat laut ke 8 kilo, yang saat ini masih dipelajari apakah diperluas ke 9 kilo," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan pengungsian terdekat saat ini berjarak 10 kilometer dari pusat erupsi. Sehingga, dipastikan para pengungsi masih dalam kondisi aman.
"Untuk titik pengungsian yang terdekat di Konga, itu laporan yang kami terima tidak terdampak dengan erupsi kali ini. Artinya titik pengungsian yang terdekat dengan jarak 10 km dari puncak erupsi itu masih aman hingga saat ini," ujar Abdul.